Profil Ratu Tisha, Background Cemerlang Tapi Gagal Jadi Petinggi PSSI

Profil Ratu Tisha dianggap sangat cemerlang, namun dia dinyatakan gagal verifikasi dalam pencalonannya sebagai Wakil Ketua PSSI. Simak ulasannya!

Terlepas dari profil Ratu Tisha yang bisa dibilang cemerlang, pada akhirnya perempuan kelahiran 30 Desember 1985 ini dinyatakan tidak lolos verifikasi pencalonan pejabat PSSI (Persatuan Sepak Bola Indonesia). Bersama Raffi Ahmad dan Bambang Pamungkas, dia dinyatakan gugur dan tidak berhak mengajukan banding.

"Disebabkan karena yang empat tidak memberikan lembar "konfirmasi ketersediaan", dengan bahasa awam atau interpretasi dari KP (Komite Pemilihan), yang bersangkutan tidak bersedia dan satu nama berkas dukungan dicabut klub pengusungnya," ungkap Amir Burhanuddin selaku perwakilan dari KP PSSI, sebagaimana dilansir dari Tribunnews.

Walaupun Ratu Tisha akhirnya gagal melenggang sebagai Wakil Ketua PSSI, namun tak bisa dipungkiri bahwa dia memiliki karir yang luar biasa di dunia persepakbolaan. Berikut ini adalah rekaman perjalanan dan berbagai prestasi yang telah diraih.

1. Profil Ratu Tisha di Awal Kehidupan

Ratu Tisha Destria adalah putri pasangan Tubagus Adhe dan Venia Maharani. Lahir dan besar di Jakarta, dia menunjukkan kecintaan pada sepak bola, bahkan sejak masih duduk di bangku sekolah. Dia sangat aktif mengikuti berbagai kegiatan yang berkaitan dengan sepak bola di sekolahnya.

Selain itu, dia juga dikenal sebagai anak yang pintar dan berprestasi, terbukti dengan kemampuannya membawa SMA 8 Jakarta, tempatnya belajar, menjadi juara dalam sebuah turnamen pelajar.

Profil Ratu Tisha (via Ngopi Bareng)

2. Pendidikan

Selain pernah tercatat sebagai siswa SMA 8 Jakarta, dia juga pernah mengikuti program pertukaran pelajar negara AFS di Leipzig, Jerman. Setelahnya, dia melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 di Institut Teknologi Bandung (ITB), dan mengambil jurusan Matematika.

Profil Ratu Tisha (via Tribunnews)

3. Kecintaan pada Sepak Bola


Kecintaan pada sepak bolanya tak pernah pudar walau sudah menggelutinya sejak masa sekolah. Saat masih kuliah, dia juga aktif mengikuti berbagai macam kegiatan sepak bola. Dia bergabung dengan tim Persatuan Sepak Bola ITB (PS ITB), kemudian sempat mengikuti Liga Mahasiswa dan kompetisi Internal Persib Bandung. Bahkan setelah lulus kuliah pada tahun 2008, dia juga berhasil mendirikan LabBola, yaitu sebuah lembaga yang menyediakan data statistik terkait persepakbolaan.

Profil Ratu Tisha (via Liputan6)

4. Sempat Bekerja di Perusahaan Besar

Walaupun sangat mencintai sepak bola, namun dia tetap berpikir realistis. Dia sempat menerima tawaran untuk bekerja di perusahaan perminyakan Schlumberger. Dengan demikian, dia tetap mendapatkan penghasilan layak sembari melakoni hobinya.

Profil Ratu Tisha (via Jabar Ekspres)

5. Akhirnya Kembali Fokus pada Sepak Bola

Ratu Tisha mengikuti program FIFA Master pada tahun 2013, dan menjadi satu-satunya perempuan Indonesia yang menjalani rangkaian acara di FIFA Master-International Master in Management, Law, and Humanities of Sports. Mengikuti rangkaian program dengan serius, akhirnya dia lulus dengan baik, bahkan menduduki peringkat ketujuh dari total 28 peserta.

Profil Ratu Tisha (via Jebreeet Media)

6. Rekam Jejak Ratu Tisha di Dunia Sepak Bola Indonesia

Menyelesaikan program FIFA Master dengan baik telah membuatnya jadi salah satu tokoh yang sangat diperhitungkan di dunia sepak bola, khususnya Indonesia. Selagi masih akfitf di LabBola, pada tahun 2016 dia digandeng sebagai Direktur kompetisi bernama Torabika Soccer Championship, yang digelar oleh PT Gelora Trisula Semesta (GTS).

Perlahan, namanya semakin banyak dikenal dan dinobatkan sebagai Sekretaris Jenderal PSSI pada tahun 2017, menggantikan Ade Wellingtong yang mundur saat itu. Dia telah melalui seleksi ketat dan menjadi perempuan Indonesia pertama yang memegang jabatan tersebut. Setelah tiga tahun menjabat, akhirnya dia memutuskan untuk mundur pada tahun 2020.

Profil Ratu Tisha (via Bola)

7. Prestasi Lainnya

Selama menjabat sebagai Sekjen PSSI, dia dikenal telah banyak mencetak prestasi, berikut beberapa di antaranya:

·         Elite Pro Academy (EPA) I-16 hingga U-20 digelar untuk pertama kalinya.

·         Liga 1 Putri mulai dijalankan di era Ratu Tisha.

·         Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 setelah melalui lobi panjang.

Selain prestasi tersebut, profil Ratu Tisha juga semakin harum karena dipercaya menjadi Wakil Ketua Federasi Sepak Bola Asia tenggara (AFF) dan anggota Komite Kompetisi Federasi Sepak Bola Asia (AFC). Kini, dia masih terus berkarya di dunia sepak bola.

Profil Ratu Tisha (via Kabar Bisnis)