Putin Akui Salut dengan Indonesia yang Tolak Iming-Iming Amerika Serikat

Putin Akui Salut dengan Indonesia yang Tolak Iming-Iming Amerika Serikat

Konflik antara Ukraina dan Rusia semakin menderu. Russia masih tak mau tinggal diam ketika Ukraina berniat bergabung dengan NATO.

Rusia sendiri telah mengatakan jika sebenarnya Ukraina dan Rusia adalah sama. Telah banyak negara dari berbagai wilayah yang menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia.

"Negara-negara dan wilayah yang disebutkan dalam daftar telah menetapkan atau bergabung menjatuhkan sanksi terhadap Rusia setelah dimulainya operasi militer khusus Angkatan Bersenjata Rusia di Ukraina," tulis TASS News Agency.

Kantor berita tersebut mengungkap yang masuk ke dalam daftar itu termasuk dalam wilayah Asia, Europa dan juga Amerika.

"Mereka yang ada dalam daftar dianggap telah mengambil tindakan tidak bersahabat terhadap Rusia, perusahaan Rusia dan warga negaranya," yang tersampaikan dalam Dekrit Pemerintah Rusia.

Negara-negara yang dianggap tidak bersahabat dengan Rusia yaitu:

Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa, Inggris, Montenegro, Swiss, Albania, Andora Islandia, Liechtenatein, Monako, Norwegia, San Marino, Makedonia Utara Japan dan Korea Selatan.

Karena adanya perang yang terjadi, tak sedikit publik yang menyoroti peperangan ini. Termasuk pengamat asal Indonesia,  Dina Sulaeman seorang Pakar dari Jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran (Unpad).

Vladimir Putin akui salut dengan Indonesia yang tolak iming-iming Amerika (detik.com)

Menurutnya, keberanian masyarakat Indonesia untuk menentang hegemoni Amerika membuat Vladimir Putin kagum.

"Ketika semua pemimpin dunia lainnya tetap diam tentang intervensi Amerika di seluruh dunia, Putin berdiri sendiri dalam oposisi yang kuat. Banyak dari kita bersyukur bahwa seseorang seperti dia ada," kata Dina Sulaeman kepada SCMP, dikutip dari Pikiran Rakyat pada Rabu, 9 Maret 2022.

Namun ada alasan lain menurut Dina Sulaeman mengapa umat Islam mendukung Rusia dalam invasi di Ukraina.

"Banyak yang percaya pada Hadits Nabi bahwa menjelang akhir zaman, sebuah negara yang dikenal sebagai Rum, yang biasanya diartikan sebagai Rusia, akan bergabung dengan umat Islam untuk melawan musuh besar," katanya.

Sedangkan Radityo Dharmaputra, kandidat doktor dalam ilmu politik di Institut Studi Politik Johan Skytte, Universitas Tartu, Estonia, mengatakan jika Rusia sudah berusaha meningkatkan citranya untuk menjalin hubungan dengan para Muslim dunia setelah Perang Chechnya Kedua pada tahun 2000.

Dilansir dari Pikiran Rakyat dalam "Pakar Unpad Sebut Vladimir Putin Kagumi Rakyat Indonesia yang Berani Menentang Hegemoni AS."

Komentar Kadyrov diliput di media berbahasa Indonesia dan dia dipandang sebagai ikon Muslim.

"Ada persepsi bahwa Putin lebih pro-Islam daripada AS, meskipun ada noda yang diingat oleh generasi yang lebih tua ketika Rusia menginvasi Chechnya dan ketika Uni Soviet melakukan hal yang sama ke Afghanistan," katanya.

Vladimir Putin akui salut dengan Indonesia yang tolak iming-iming Amerika (detik.com)