Meskipun merupakan hal yang tidak nyata, mimpi buruk tentunya akan mengganggu pikiran kita ketika tersadar dari tidur. Menurut medis, hal ini terjadi karena kita sedang mengalami gangguan kesehatan.
Menurut Klikdokter, beberapa gangguan kesehatan tersebut adalah PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder), stres atau kecemasan, insomnia, ketergantungan alkohol, pengaruh obat-obatan, OSA (Obstructive Sleep Apnea), sindrom mimpi buruk, dan demam tinggi.
Mimpi buruk yang kerapkali terjadi bahkan hampir setiap malam harus dicari tahu penyebabnya. Jika memang merupakan tanda adanya gangguan kesehatan, segera lakukan tindakan sesuai anjuran dokter.
Berbeda dengan medis, menurut sudut pandang religi seperti dilansir KabarMakkah.com, Rasulullah SAW menegaskan bahwa mimpi buruk terjadi karena campur tangan setan.
Ilustrasi Mimpi Buruk (via Hello Sehat)
Sebuah hadits menjelaskan bahwa ketika terbangun dari mimpi buruk, meludahlah ke kiri sebanyak tiga kali, kemudian mintalah perlindungan Allah dengan membaca ta'awudz. Selanjutnya, dirikanlah shalat. Jika ingin kembali tidur, ubahlah posisi tidur dari yang sebelumnya.
Hadits juga mengatakan bahwa Nabi melarang kita untuk menceritakan mimpi buruk kepada orang lain. Mimpi buruk yang merupakan permainan perasaan dan akal oleh setan, akan menimbulkan fitnah, penafsiran negatif, ketakutan, bahkan rasa gelisah jika didengar oleh orang lain.
Ilustrasi Mimpi Buruk (via Hipwee)
Penafsiran negatif yang lahir dari mimpi buruk bisa semakin memperburuk keadaan. Tidak hanya mengganggu pikiran ketika sadar, tapi juga bisa jadi kenyataan. Maka dari itu, hindari menafsirkan mimpi secara negatif. Tafsirkanlah dengan hal-hal positif.
Itulah hal-hal yang harus kamu lakukan ketika mengalami mimpi buruk . Secara medis maupun menurut hadits, semuanya baik dilakukan.
Ilustrasi Mimpi Buruk (via Akurat)