Strategi investasi terbaik tidak selalu yang memiliki keuntungan historis terbesar. Strategi terbaik adalah strategi yang paling sesuai dengan tujuan dan yang risikonya sesuai dengan kemampuanmu. Dengan kata lain, strategi investasi seperti diet makanan: Strategi terbaik adalah yang paling cocok untukmu.
Jika diibaratkan, gaya dan taktik berinvestasi sama seperti pakaian yang paling cocok untukmu. Kamu tidak membutuhkan sesuatu yang mahal atau dibuat khusus; kamu membutuhkan sesuatu yang nyaman dan tahan lama, terutama jika tujuan investasi adalah jangka panjang (10 tahun atau lebih).
Jadi sebelum membuat komitmen untuk apa pun, apakah itu diet makanan, pakaian, atau strategi investasi, lihat mana yang paling sesuai untuk kepribadian dan gayamu. Kamu bisa mulai dengan mempertimbangkan lima strategi investasi teratas yang ditampilkan di bawah ini, beberapa di antaranya adalah teori, gaya atau taktik, yang dapat membantumu membangun portofolio keuangan.
1. Growth Investing
Growth Investing adalah strategi investasi aktif yang melibatkan analisis laporan keuangan dan faktor fundamental tentang perusahaan di balik saham. Idenya adalah untuk mengidentifikasi perusahaan yang metrik bisnisnya menunjukkan bukti potensi untuk tumbuh secara substansial di tahun-tahun mendatang. Gaya investasi ini terlihat untuk membangun portofolio dari 10 atau lebih saham individu, daripada memilih reksa dana indeks.
Butuh banyak waktu bagi seorang pemula untuk melakukan riset mendalam agar berhasil dalam strategi investasi ini. Namun, strategi ini adalah pekerjaan kecil yang dilakukan sebagian besar manajer investasi profesional untuk menghasilkan keuntungan dalam bidang pekerjaan mereka.
Investasi Saham (qazwa.id)
2. Active Trading
Active Trading adalah strategi yang sangat sulit. Kurang dari lima persen dari mereka yang mencobanya memiliki ukuran keberhasilan yang masuk akal dalam hal itu, dan kurang dari 1% pedagang berhasil mendapatkan pengembalian yang luar biasa, tetapi mereka yang berhasil mencapai pengembalian tersebut dapat menghasilkan banyak uang.
Alat yang paling sering digunakan dalam active trading adalah beberapa bentuk analisis teknis. Alat penelitian ini berfokus pada perubahan harga saham, bukan pada pengukuran yang terkait dengan bisnis yang mendasarinya. Dengan demikian, trader dapat memperoleh keuntungan dari pergerakan jangka pendek dan memiliki kesempatan untuk menggunakan leverage dengan strategi mereka.
3. Investasi Nilai
Investor reksa dana dan ETF dapat menggunakan strategi atau gaya investasi fundamental dengan menggunakan reksa dana saham nilai. Sederhananya, investor nilai mencari saham yang dijual dengan harga "diskon"; mereka ingin mencari penawaran.
Daripada menghabiskan waktu untuk mencari nilai saham dan menganalisis laporan keuangan perusahaan, investor reksa dana dapat membeli dana indeks, dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), atau dana yang dikelola secara aktif yang menyimpan saham nilai. Akan tetapi, sekuritas ini masih memiliki risiko pasar dan likuiditas yang sama dengan nilai saham, sehingga uji tuntas tetap diperlukan.
Emas batangan untuk investasi (tokopedia.com)
4. Beli dan Tahan
Investor beli dan tahan percaya "waktu di pasar" adalah gaya investasi yang lebih bijaksana daripada "waktu pasar." Strategi tersebut diterapkan dengan cara membeli sekuritas investasi dan menahannya dalam jangka waktu yang lama karena investor yakin bahwa imbal hasil jangka panjang dapat masuk akal meskipun terdapat karakteristik volatilitas dalam periode jangka pendek.
Strategi ini berlawanan dengan waktu pasar absolut, yang biasanya membuat investor membeli dan menjual dalam periode yang lebih pendek dengan maksud membeli dengan harga rendah dan menjual dengan harga tinggi.
Investasi dari trading (liputan6.com)