Tidak hanya bertugas menjaga perbatasan, prajurit TNI asal Suku Anak Dalam (SAD) Jambi ternyata juga kerap membantu warga melakukan pekerjaan di kebun. Misalnya seperti yang diceritakan salah satu prajurit TNI asal SAD Jambi yang tergabung dalam Satgas TMMD ke-109 di wilayah Kodim 0417/Kerinci, Prada Budi.
Anggota Yonif Raider 142/KJ tersebut berbagi cerita pengalamannya bersama anggota Satgas TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD). Melalui sebuah kesempatan ia mengungkapkan bahwa ia dan teman-temannya sering membantu warga, misalnya memanen kayu manis milik Rusdi, salah satu penduduk Desa Sungai Langkap, Kabupaten Kerinci, Jambi.
Budi mengaku senang bisa membantu masyarakat terutama di bidang teritorial. Dengan membantu masyarakat, itu artinya slogan TNI yang berbunyi, "Berasal dari rakyat dan untuk rakyat," benar-benar dipraktikkan.
Selain itu, Budi juga merasa gembira karena bisa menyatu dan membantu rakyat dalam program TMMD Reguler ke-109 Kodim 0417/ Kerinci tahun anggaran 2020. Menurutnya, salah satu tugas TNI tidak hanya menjaga keamanan negara tapi juga merawat dan bisa bermanfaat bagi masyarakat luas.
# Dapat Apresiasi dari Kapten
Danramil 417-01/Gunung Kerinci Kapten Inf Yatrizal bersama dengan Babinsa setempat, Serka Hendra Milus, mengaku bangga dan mengapresiasi kinerja anggotanya yang bisa membantu dan bermanfaat untuk rakyat.
Menurut Danramil, kinerja prajurit TNI adalah bentuk kemanunggalan TNI dengan rakyat yang harus terus dijaga.
Prada Budi ketika pulang mengunjungi orangtuanya (kumparan.com)
# Tentang Prada Budi
Prada Budi adalah prajurit TNI yang berasal dari Kawasan Terpadu Madani Suku Anak Dalam (SAD) Desa Lubuk Jering, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.
Prada baru saja pulang setelah tugas selama kurang lebih satu tahun, untuk menjaga perbatasan Indonesia-Timor Leste di Nusa Tenggara Timur.
Potret Prada Budi (nasional.tempo.com)
# Tentang Suku Anak Dalam
Suku Anak Dalam adalah suku bangsa minoritas yang berada di Pula Sumatera. Tepatnya di Jambi dan Sumatera Selatan.
Suku yang saat ini kurang lebih berjumlah 200.000 jiwa ini memang termasuk masyarakat terasing di Indonesia. Itu karena mereka tinggal di pedalaman terpencil yang benar-benar jauh dari peradaban dan dunia luar.
Mereka sangat teguh menjaga gaya hidup primitif mereka, meskipun kehidupan di luar tempat mereka tinggal sudah sangat maju dan modern.
Suku Anak dalam dulu dikisahkan sebagai sekelompok masyarakat yang tidak mau menyerah pada Belanda.
Semoga artikel ini bisa bermanfaat buatmu dan menambah wawasanmu ya. Jangan lupa juga untuk baca artikel menarik lainnya.
Suku Anak Dalam di Jambi (travel.detik.com)