Lirik Lagu “Friendly Father” yang Ditulis Kim Jong Un, Memuji Dirinya Sendiri

Lagu “Friendly Father” ditulis Kim Jong Un. Lagu itu tentang pujian terhadap dirinya sendiri.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berkesempatan menulis lagu berjudul “Friendly Father”. Lagu ciptaan Kim Jong Un memiliki lirik yang menceritakan tentang pujian kepada dirinya sendiri. Lagu “Friendly Father” dinyanyikan oleh penyanyi lain, bukan oleh Kim Jong Un.

Kemunculan lagu “Friendly Father” bersamaan dengan momen perubahan hari nasional di Korea Utara. Hari nasional yang dimaksud adalah Hari Matahari. Di Korea Utara, Hari Matahari merupakan hari libur nasional untuk memperingati kelahiran pendiri Korea Utara, Kim II Sung. Tetapi pemerintah Korea Utara mengganti nama Hari Matahari dengan Hari Libur April.

Lagu “Friendly Father” memiliki lirik yang cukup singkat. Diartikan ke dalam bahasa Inggris, lagu tersebut memuji sosok Kim sebagai sosok pemimpin yang dicintai rakyatnya. Lirik lagu menggambarkan Kim sebagai pribadi yang ramah dan membuat semua rakyat percaya dengannya.Berikut potongan lirik lagu “Friendly Father”.

Let's sing Kim Jong Un, our leader (Ayo nyanyikan Kim Jong Un, pemimpin kita)

Let's love Kim Jong Un, a friendly father (Mari cintai Kim Jong Un, ayah yang ramah)

The people believe and will follow united, a friendly father (Rakyat percaya dan akan mengikuti bersatu, ayah yang ramah)

Lagu “Friendly Father” menggambarkan Kim sebagai pemimpin yang hebat dianggap sebagai usaha sang pemimpin untuk melakukan propaganda agar kepemimpinan di Korea Utara selalu langgeng dan tak terusik dengan gangguan-gangguan lain.

Dalam video klip lagu nampak warga Korea Utara termasuk anak-anak, pekerja, hingga tentara ikut menyanyikan lagu dengan penuh semangat. Hal itu sebagai bukti rakyat mencintai sosok Kim yang menurut banyak pihak di luar Korea Utara sebagai sosok yang menakutkan dan kontroversi.

Lagu Friendly Father Ditulis Kim Jong Un (ANTARA News)

Pertunjukan peluncuran lagu itu disaksikan oleh Kim dan disiarkan melalui televisi pemerintah bertepatan dengan selesainya pembangunan 10.000 rumah baru di Korea Utara. Banyak publik di seluruh dunia yang penasaran dengan lagu tersebut karena dianggap tak cocok dengan kepribadian Kim.

Misalnya apa yang diduga dilakukan pemerintah Korea Utara terhadap anak-anak yang menonton serial drama Korea asal Korea Selatan. Duta Besar Korea Selatan untuk PBB, Hwang Joon-kook membuka fakta jika anak-anak di Korut kabarnya menghadapi pelanggaran hak asasi manusia atau HAM hingga terkena hukuman mati karena mendistribusikan atau menonton drakor.

Hal itu diungkap dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York, beberapa waktu lalu. “Menurut berbagai sumber publik, termasuk kesaksian para pembelot Korea Utara, anak-anak di Korea Utara mengalami pelanggaran hak asasi manusia yang parah, termasuk hukuman mati karena mendistribusikan drakor, penahanan di penjara politik bersama anggota keluarga mereka sebagai hukuman kolektif,” tutur Hwang dalam pertemuan itu, dikutip dari CNBC Indonesia.

Kim Jong Un (Grid.ID)