Meski Lagi Dilarang, Kamu Harus Tau Sejarah Jabat Tangan yang Fungsinya Beda Banget Sama Sekarang~

Meski lagi dilarang, kamu harus tau sejarah jabat tangan yang fungsinya beda banget sama sekarang~

Kita bisa berkenalan dengan orang baru di mana aja. Asalkan ketemu secara langsung, jabat tangan kayaknya perlu deh, sebagai tanda perkenalan.

Dampaknya bagus kok gengs, setidaknya suasana bisa lebih cair setelah berjabat tangan. Bahkan fungsi jabat tangan yang kita kenal saat ini juga bermacam-macam.

Selain tanda perkenalan, jabat tangan juga bisa dimaknai sebagai tanda berdamai, minta maaf, atau mungkin menghormati orang dengan maksud mengakrabkan diri. 

Sebagai tanda ucapan selamat bisa. Jabat tangan juga diperlukan dalam membuat perjanjian. Ijab qabul juga jabat tangan loh gengs~ hehehe.

Akan tetapi, situasi belakangan ini membuat orang-orang perlu mengurangi intensitas berjabat tangan. Setidaknya setelah penyebaran virus corona di mana-mana. 

Yap, virus itu bahkan bisa menyebar dari sekadar kontak fisik macam jabat tangan doang.

Meski lagi dilarang, jabat tangan emang punya banyak arti gengs. Tapi seperti biasa ... beda sekarang beda dulu.

Kalo di masa sekarang jabat tangan digunakan sebagai tanda perkenalan, jabat tangannya orang-orang jaman dulu tidak digunakan buat kenalan sama orang baru.

Jabat tangan biasanya mau kenalan (unsplash.com)

Ribuan tahun lalu, jabat tangan lazim digunakan di jaman Yunani Kuno. Hal ini pernah diungkap oleh arkeolog yang meneliti tentang teks dan lukisan kuno dari jaman tersebut.

Dalam sebuah lukisan kuno, praktik jabat tangan dilakukan oleh pasukan perang di masa itu. Umumnya digambarkan sebagai dua orang tentara yang berjabat tangan. Bersalaman.

Melihat gambaran itu, para arkeolog pun sampai pada satu kesimpulan bahwasanya jabat tangan di jaman dulu berhubungan dengan keselamatan orang yang saling menyodorkan tangannya. Apa hubungannya?

Ribuan tahun lalu, menggenggam tangan orang lain dengan maksud jabat tangan berarti membuktikan bahwa tangan orang yang saling berjabat itu kosong. Yap, berarti mereka nggak bawa senjata.

Jabat tangan juga punya sejarah panjang nih, tapi ... (strangehistory.net)

Praktik jabat tangan orang-orang jaman Yunani Kuno itu juga dilakukan kayak orang jaman sekarang saat menyambut. Mereka sama-sama menggerakkan tangannya. Tujuannya adalah sama-sama mengerti bahwa mereka berdua tidak menyembunyikan senjata apa pun yang bisa melukai.

Oleh karena itu, jabat tangan dari dulu dikenal sebagai simbol perdamaian. Makna itu juga masih berlaku sampe sekarang.

Di balik itu, jabat tangan yang kini dikenal sebagai tanda perkenalan ternyata gak berlaku di beberapa budaya dunia. 

Berkenalan dalam tradisi laki-laki di Etiopia adalah dengan menyentuh pundak. Itu adalah tanda mengucapkan salam. Sementara di Kongo, laki-laki akan mengucapkan salam dengan cara menyentuh dahi orang yang ditemuinya.

Orang Yunani Kuno jabat tangan berarti gak bawa senjata (wikimedia.org)

Di Jazirah Arab, laki-laki yang bertemu biasanya gak berjabat tangan gengs saat mengucapkan salam. Mereka justru saling berpelukan, dan juga ... cipika cipiki. 

Sementara di Tibet, orang-orang akan berkenalan dengan cara sama-sama menjulurkan lidahnya. Setelah itu, berarti kamu resmi berkenalan dengan mereka.

Mungkin cara orang-orang Tibet dalam mengucapkan salam pas bertemu ini bisa diterapkan nih selama social distancing diberlakukan. Bahkan kini statusnya naik menjadi 'physical distancing', penjarakan fisik. Bukan lagi social distancing lagi.

Cara orang Kongo menyapa orang lain (pinterest.com)

Minimal menyapa atau mengucapkan salam pada orang lain selama kondisi ini, tidak terjadi kontak fisik yang intens. Setidaknya kita juga bisa memutus persebaran virus corona itu.

Tapi harapannya sih semoga situasi ini bisa segera mereda ya gengs. Dan itulah perbedaan tentang jabat tangan yang fungsinya berbeda antara jaman dulu dan jaman sekarang.

Car orang Tibet menyapa atau berkenalan (opodo.de)