Film Musikal Terbaik "Cold War" Berlatar Politik, Liriknya Bikin Perih!

Film musikal yang diputar di Festival Film Cannes 2018 ini berlatar politik. Meski begitu lirik lagu "Cold War" bikin perih. Simak reviewnya!

Film musikal yang dramatis ini disutradarai oleh Pawel Pawlikowski. Film hitam putih ini dibintangi oleh Joanna Kulig dan Tomasz Kot. Cold War dengan menyenangkan merayakan kembali semangat dan lirisism dari sinema European New Wave. 

Kekusutan politik di Inggris membuat film ini tebal sisi ironis. Sutradara keturunan Polandia-Inggris, Pawel Pawlilowski, terinspirasi dari pengalaman orangtuanya. Dalam film ini ia memilih color hitam putih dan berlatarbelakang post-war komunis di Polandia tahun 1950an dan di Paris pada tahun 1960an. Ia menggambarkan dengan cermat dan detail. 

Joanna Kulig memerankan Zula, seorang perempuan dari sebuah propinsi di Polandia. Digambarkan waktu pada tahun 1940an ia bergabung dengan rombongan musik folk  berideologi komunis. Musik sebagai media propaganda politik yang terjadi di Polandia pada dekade tersebut. Lagu dengan lirik 'oy, oy, oy' terdengar catchy.

Tomasz Kot memainkan Wiktor, seorang musik direktor dan komposer. Dengan otoritasnya ia punya mimpi tentang orang buangan atau exile dan kebebasan seni. Ia dan Zula jatuh cinta. Hubungannya sangat menantang karena setiap pertemuan harus dilalui dengan tidak mudah. 

Zula mempunyai reputasi buruk. Ia pernah menyerang ayahnya dengan sebilah pisau. Ayahnya mempersalahkan Zula atas yang terjadi pada istrinya. Rombongan folk Zula diperhitungkan dalam kancah musik internasional. Ini sering membuat Wiktor berhasrat pindah ke Barat. Dia mengenalkan dirinya sebagai seorang musisi jazz bohemian in Paris pada tahun 1950an. 

Pada narasi cerita, Pawlikowski menggambarkan setting waktu dan tempat yang melompat-lompat. Dari Polandia tahun 40an beberapa tahun kemudian menuju Berlin Timur.Dari Paris pada tahun 50an dan pada tahun yang sama menuju Yugoslavia. Setting pada bagian terakhir kembali ke Polandia. Tahun demi tahun berlalu hanya menggambarkan dua karakter utama, relasi dan perjalanan karirnya dalam dunia musik. 

Jangan pernah membayangkan bahwa film musikal ini bahagia. Pada pertemuan mereka berdua di Paris, masing-masing telah mempunyai pasangan. Dan mereka saling menyakiti perasaan satu sama lain meskipun nggak bisa bohong tentang cinta yang sesungguhnya. Secara simbolik film ini menggambarkan bahwa kedua karakter ini merindukan tanah kelahirannya. Di Paris Zula menjadi penyanyi jazz dan Wiktor memikul penderitaan. 

Joanna Kulig adalah seorang aktris berwajah Slavic dan berkewarganegaraan Polandia. Karena film musikal, ia mesti memerankan karakter plus kemampuan bernyanyi. Dikutip dari The Guardian, Kulig terinspirasi dari Amy Winehouse. Berdasarkan arahan sutradara, peran yang dimainkan kurang lebih mempunyai karakter yang melankolis tetapi pada satu momen ia bersikap rebel. Lirik original soundtrack dalam film musikal "Cold War" yang dinyanyikan oleh Zula berbahasa Polandia. Judulnya 'Dwa Serduszka Cztery Oczy' dalam bahasa Inggris artinya 'Two Hearts Four Eyes', begini liriknya. 

Two Hearts Four Eyes

Two hearts four eyes

Crying all day and night long

Dark eyes, you cry because you can't be together

You can't be together

 

My mother told me

You mustn't fall in love with this boy

 

But I went for him anyway and love him until the end

I will love him until the end

Film musikal Cold War (festivaldorio.com.br)

Film musikal ini menggandeng Marcim Maseki sebagai aransemen musiknya. Bayangin deh, dua orang yang saling mencintai tetapi kamu nggak bisa bareng. Rasanya perih-perih gimana gitu! Tonton deh film musikal yang dramatis dan liris ini, rekomended.