Meski bukan segalanya, uang memang sangat penting. Orang yang tak punya uang, atau terhimpit utang bahkan rela melakukan hal yang nekad hanya untuk mendapatkannya. Entah dengan tindak kriminal, atau membahayakan nyawa sendiri, seperti menjual organ mereka.
Seperti yang terjadi di Nepal. Lima warga Nepal pernah ditangkap karena diduga membujuk penduduk desa untuk menjual ginjal mereka, yang mereka gunakan untuk diselundupkan ke India.
Polisi distrik Chitwan menangkap tersangka dari distrik Chitwan, Kathmandu dan Rasuwa, kata Wakil Inspektur Polisi (DSP) Prabhu Prasad Dhakal.
Mereka menargetkan penduduk desa yang mudah tertipu dan mempercayai mereka dengan janji palsu sebelum mengekstraksi ginjal mereka dan mengirimkannya ke berbagai rumah sakit di India, katanya.
"Mereka biasa mengenakan komisi 50.000 hingga 1,00.000 untuk menemukan orang yang bersedia menjual ginjal mereka dengan imbalan keuntungan moneter dan menjalin kontak mereka dengan penyelundup," kata Dhakal.
Jadi, kedua belah pihak sama-sama tergiur untuk memperoleh uang. Yang satu pihak, dengan cara menipu warga agar menjual ginjal. Pihak lainnya, dengan cara menjual ginjal. Surem.
Warga Desa Hokse yang menjual ginjal demi uang (phinemo.com)
Ya untuk masyarakat menengah ke bawah, wajar sih termakan iming-iming. Sebab satu ginjal, dihargai 1.300 Poundsterling atau setara Rp23 jutaan. Uang dijanjikan akan diperoleh usai mereka pergi ke rumah sakit di India terlebih dahulu untuk diambil organnya.
Lucunya, penduduk desa tersebut percaya saja dengan bujuk rayu si calo yang mengatakan bahwa ginjal mereka akan tumbuh lagi usai dioperasi. Lha apa rambut, bisa tumbuh lagi? Ada-ada aja sihhhh~
Peristiwa tersebut ternyata jadi salah satu peristiwa fenomenal di Nepal. Saking hebohnya, kampung Hokse, tempat warga korban jual beli organ ini, dijuluki 'Lembah Ginjal'.
Bekas operasi pengambilan ginjal (m.kaskus.co.id)