Banyak variabel yang perlu dipertimbangkan ketika kita ingin memaafkan pasangan kita yang selingkuh dan memberi mereka kesempatan kedua. Bahkan jika kamu ingin memaafkan pasangan karena selingkuh, mungkin perlu waktu untuk bisa dengan tulus mengampuni perbuatannya.
Atau, kamu mungkin memutuskan untuk memaafkan tanpa ingin berdamai dengan mereka. Sebagian besar keputusan ini biasanya ada di tangan orang yang diselingkuhi, namun bisa juga dipengaruhi oleh seberapa besar keinginan masing-masing pihak untuk mempertahankan hubungan.
# Memaafkan Pasangan yang Baru Sekali Selingkuh
Peluang untuk memulihkan hubungan dan memberikan kesempatan kedua kepada pasangan mungkin lebih mungkin terjadi jika pasangan baru sekali selingkuh. Namun, sering kali pasangan yang berselingkuh perlu mengakui perilaku destruktifnya dan bertanggung jawab penuh atas tindakan tersebut. Dengan kata lain, penting bagi pasangan yang selingkuh untuk merasa menyesal atas perbuatannya.
Rumah tangga okie Agustina dan Gunawan Dwi Cahyo yang kandas gara-gara orang ketiga(grid.id)
Psikoterapis Matt Lundquist mengatakan, "Orang yang melakukan selingkuh harus merasa tidak tenang dan membiarkan dirinya diganggu oleh pengalaman tersebut. Hal ini perlu dianggap sebagai peristiwa penting dalam hidup. Perlu sedikit rasa sakit untuk tumbuh dan berubah." Pasangan yang selingkuh harus jujur tentang apa yang terjadi dan tanggung jawabnya.
Tanpa rasa penyesalan, mungkin tidak akan ada kesempatan kedua yang diberikan oleh pasangan yang diselingkuhi.
Ketika pasangan tampak layak mendapat kesempatan kedua, mereka mungkin meminta maaf dan secara aktif menunjukkan keinginannya untuk memperbaiki hubungan melalui terapi atau cara lain. Jika mereka mau belajar dari kesalahannya agar tidak mengulanginya lagi, ini bisa menjadi pertanda positif bahwa hubungan bisa dipertahankan.
Namun, jika pasangan yang selingkuh tidak menunjukkan sedikit pun keinginan untuk memperbaiki hubungan, mungkin tidak bijaksana dan tidak sehat untuk memberi mereka kesempatan kedua.
Ilustrasi pasangan yang sedang menjalani masa sulit karena orang ketiga (marriage.com)