Di hari ini (20/10), pada tahun 2015 lalu, makanan Papeda dinyatakan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Papeda adalah bubur sagu yang kenyal dan memiliki rasa yang tawar. Bubur ini tak hanya dikenal sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia Timur, tapi juga telah mendunia.
Tiap tahun, jutaan pohon sagu diekspor untuk dijadikan papeda karena tanaman tersebut ternyata kaya akan nutrisi. Tak hanya itu, Papeda juga bagian penting dari budaya lokal karena digunakan dalam berbagai ritual dan upacara di Papua dan Maluku.
# Kandungan Gizi Papeda
Papeda terbuat dari tepung sagu yang dicampur dengan air mendidih lalu diaduk hingga mengental.
Ketika sudah jadi bubur yang mengental, papeda sangat nikmat jika dimakan dengan sup ikan kuah kuning dan sayur daun melinjo muda yang disebut sayur Ganemo.
Google Doodle hari ini (papuatimes.co.id)
Meski tampilannya tidak menarik dan mirip lem, papeda kaya akan nutrisi. Kuliner ini kaya akan serat, protein, kalsium, karbohidrat, zat besi, dan fosfor. Papeda juga rendah kolesterol sehingga sangat aman dikonsumsi oleh siapa pun.
Papeda dan ikan kuah kuning (tribunnews.com)
Dalam 100 gram papeda terdapat 61 kalori, 0,2 gram protein, 0,1 gram lemak, dan 14.90 gram karbohidrat. Selain itu, ada pula kandungan vitamin A, B1, C, kalsium, fosfor, seng, tembaga, dll.
Rutin makan papeda dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubu, mengurangi risiko kanker usus, hingga membersihkan paru-paru. Papeda bahkan direkomendasikan untuk penderita diabetes.
Wow! Ternyata sekeren itu kandungan nutrisi Papeda ya ges.
Tekstur papeda yang lengket seperti lem (indonesiasenang.com)