Tepung terigu digunakan dalam banyak makanan pokok seperti roti, pasta, kerupuk, dan sereal. Namun, tepung ini diproses secara panjang, banyak nutrisi penting yang dihilangkan selama proses pemurnian. Proses ini kemudian meninggalkan sejumlah besar pati.
Meskipun tepung putih olahan tinggi kalori, tepung ini menawarkan sedikit manfaat nutrisi dan hampir tidak mengandung serat, protein, atau lemak sehat. Proses pemurnian juga dapat menghilangkan nutrisi penting seperti vitamin B, zat besi, magnesium, dan vitamin E.
Tepung putih olahan juga dapat menyebabkan lonjakan gula darah, yang seiring waktu dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Macam-macam menu olahan tepung (thespruceeats.com)
# Efek Buruk Tepung Terigu Bagi Kesehatan
Selain minim nutrisi, pola makan berbahan dasar tepung putih olahan juga bisa memicu komplikasi kesehatan. Berikut beberapa masalah kesehatan yang bisa timbul dari pola makan tinggi tepung:
Pertambahan berat badan dan obesitas. Di AS, dua pertiga orang dewasa mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Tepung olahan meningkatkan lemak dan mencegah tubuh membakar lemak sebagai bahan bakar. Tepung juga dapat memicu peradangan di usus, yang merusak sistem metabolisme dan menyebabkan penambahan berat badan.
Diabetes tipe 2. Karbohidrat olahan meningkatkan kemungkinan terjadinya resistensi insulin, diikuti dengan diabetes.
Hipertensi. Seperti diabetes tipe 2, penyebab utama tekanan darah tinggi – atau hipertensi – adalah resistensi insulin. Makan karbohidrat olahan dikaitkan dengan peningkatan risiko resistensi insulin. Mengurangi karbohidrat olahan seperti tepung olahan dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Penyakit kardiovaskular. Peningkatan gula darah akibat karbohidrat olahan dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah dan arteri serta peningkatan kolesterol. Mengonsumsi banyak karbohidrat termasuk tepung olahan dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.
Kecanduan makanan. Istilah kecanduan makanan memang penuh kontroversi. Hal ini terkait dengan makanan tertentu yang dapat memicu sistem otak, mendorongmu untuk makan lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh untuk energi. Makanan yang diproses, tinggi lemak, atau tinggi gula – termasuk produk tepung olahan – lebih mungkin memicu kecanduan makanan.
Depresi. Pola makan tinggi karbohidrat olahan dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan terkena depresi. Jika kamu mengalami depresi, kamu mungkin mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat untuk mendapatkan rasa nyaman. Namun, tepung olahan dapat memicu peradangan dan lonjakan gula darah, yang dapat menyebabkan depresi.
Tanaman gandum penghasil tepung gandum (kompasiana.com)
Nah, itu tadi beberapa bahaya kesehatan dari sering makan makanan yang terbuat dari tepung olahan. Kalau sesekali sih tentu gak apa-apa ya, yang penting porsinya dibatasin.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Berbagai macam roti (klikdokter.com)