Perilaku oversharing adalah tindakan di mana seseorang cenderung berbagi terlalu banyak informasi pribadi secara terbuka, semakin umum dalam era media sosial dan teknologi digital. Meskipun berbagi adalah hal yang baik, terlalu banyak berbagi informasi pribadi dapat berdampak negatif pada privasi dan hubungan sosial. Sedikit demi sedikit kamu akan kehilangan privasi dan dengan mudah menjadi target kejahatan pihak lain.
Lagipula, sikap oversharing bisa saja membuat orang lain meras kurang nyaman. Tak bisa dipungkiri bahwa kadang ada orang di sekitar kita yang enggan menerima informasi yang dirasa berlebihan atau kurang sesuai dengan minat mereka. Karenanya, untuk membantumu mengatasi perilaku oversharing, berikut adalah beberapa langkah yang bisa kamu terapkan:
1. Pikirkan Konsekuensi
Penting untuk mulai dari kesadaran diri. Pertama-tama, kamu harus mengenali bahwa kamu memiliki perilaku oversharing. Cobalah untuk merenung dan menilai apakah kamu sering berbagi informasi yang seharusnya tidak kamu bagikan. Ini adalah langkah pertama yang krusial untuk perubahan.
Sebelum kamu berbagi informasi lebih lanjut, pertimbangkan konsekuensi dari tindakan kamu. Tanyakan pada diri kamu sendiri apakah berbagi informasi tersebut akan mengganggu privasi kamu atau bahkan dapat merugikan diri sendiri atau orang lain. Menilai dampak potensial dapat membantu kamu memutuskan apakah informasi tersebut perlu dibagikan.
2. Tetapkan Batasan dan Privasi
Cara Mengatasi Perilaku Oversharing (via ProTech Security)
Menetapkan batasan adalah langkah penting dalam mengendalikan perilaku oversharing. Buat daftar informasi yang kamu anggap sangat pribadi dan tidak ingin dibagikan secara publik. Ini bisa termasuk nomor telepon, alamat rumah, atau masalah pribadi yang sangat sensitif. Pastikan untuk tidak melanggar batasan yang kamu tetapkan.
Jika sudah menetapkan batasan yang aman, cobalah mencari tahu bagaimana cara kerja privasi digital. Pendidikan adalah kunci. Karenanya, pelajari lebih lanjut tentang privasi digital dan risikonya. Pahami bagaimana data pribadi dapat disalahgunakan dan mengapa penting untuk melindunginya.
Setelahnya, sesuaikan pengaturan privasi di akun media sosial kamu. Pilih untuk membatasi siapa yang dapat melihat postingan kamu dan informasi pribadi di profil kamu. Ini akan membantu melindungi privasi kamu secara online.
3. Berbicara dengan Orang Terpercaya
Cara Mengatasi Perilaku Oversharing (via Young On Top)
Sayangnya, beberapa orang tidak mampu menilai dirinya sendiri obyektif. Agar terhindari dari image “oversharing”, bicaralah dengan teman atau keluarga terpercaya tentang masalah ini. Mereka dapat memberikan pandangan objektif dan membantu kamu mengatasi keinginan untuk oversharing. Terkadang, seseorang dari luar dapat memberikan perspektif yang berharga.
4. Gunakan Filter Berpikir
Cara Mengatasi Perilaku Oversharing (via RiauBISA)
Sebelum kamu membagikan sesuatu, terapkan filter berpikir. Jangan asal sharing, tanyakan pada diri sendiri apakah informasi tersebut benar-benar perlu dibagikan dan apakah akan memberikan manfaat kepada orang lain. Bukannya menuntut diri jadi orang yang ragu, namun cara ini akan membantu kamu menghindari berbagi informasi yang tidak perlu.
5. Fokus pada Kualitas, Bukan Kuantitas
Cara Mengatasi Perilaku Oversharing (via JobsDB)
Tak bisa dipungkiri bahwa banyak orang menganggap jumlah konten lebih penting dari isinya. Inilah yang memicu tindakan oversharing. Coba alihkan perhatian kamu dari berbagi banyak informasi menjadi berbagi informasi yang lebih bermutu. Pilih untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, atau cerita yang memang memiliki nilai tambah. Ini akan membuat kamu lebih berpikir sebelum berbicara.
Dalam dunia yang semakin terhubung, menjaga privasi sangatlah penting. Mengatasi perilaku oversharing adalah langkah pertama menuju menjaga privasi kamu dan membangun hubungan sosial yang lebih seimbang. Ingatlah bahwa kamu memiliki kendali penuh atas informasi yang kamu bagikan, jadi pastikan untuk melakukannya dengan bijak.
Cara Mengatasi Perilaku Oversharing (via Populix)