Ternyata Bukan Meteor, Ini Kata Ahli Soal Cahaya Jatuh di Langit Jogja

Ternyata Bukan Meteor, Ini Kata Ahli Soal Cahaya Jatuh di Langit Jogja

Kamis (14/9) malam kemarin, di langit Jogja muncul kilatan cahaya yang banyak dikira adalah hujan meteor. Sebuah video yang menunjukkan fenomena tersebut kemudian viral di media sosial.

Meski banyak yang berpikiran cahaya itu meteor, namun menurut astronom amatir, Marufin Sudibyo, kilatan cahaya itu buka hujan meteor melainkan merupakan sampah antariksa.

"Dari ciri-ciri yang terlihat, kemungkinan besar peristiwa iniadalah proses masuknya sampah antariksa buatan manusia (uncontrolled reentry)," kata Marufin. 

"Kecil kemungkinannya sebagai meteor," sambungnya.

Menurut Marufin soal video yang beredar di media sosial, ada beberapa ciri mengapa fenomena tersebut dikatakan bukanlah meteor.

"Penandanya minimal ada 2: terekam lama dan ada proses fragmentasi," kata Marufin.

Cahaya jatuh di langit Jogja yang viral (tribunnews.com)

# Kilatan Cahaya yang Terekam Lama

Marufin menuturkan jika cahaya yang terekam lebih dari 5 detik sehingga bukan termasuk meteor. Meteor jatuh umumnya 3x lebih cepat.

"Cahaya ini terekam lebih dari 5 detik (bahkan dari video lain lebih dari 10 detik). Ini menandakan kecepatannya lambat atau kurang dari 10 km/detik," jelasnya. 

Kecepatan ini umumnya adalah kecepatan satelit buatan. 

"Sebaliknya, meteor umumnya 3 kali lebih cepat sehingga hanya terekam kurang dari 5 detik," ujar Marufin lagi.

Potongan gambar di video yang viral soal meteor jatuh di Jogja (tribunnews.com)

# Fragmentasi Ekor Kilatan Cahaya

Selain itu, tampak ekor cahaya yang terpecah-pecah yang merupakan bagian dari proses fragmentasi atau pemecahbelahan objek saat menembus atmosfer. 

Itu yang membuat Marufin menyimpulan cahaya tersebut adalah bukan meteor.

"Meteor khususnya meteor-terang (fireball) atau meteor-sangat terang (bolide), juga mengalami fragmentasi. 

Tapi saat itu terjadi, ia akan tampak sangat terang menyamai terangnya bulan purnama untuk sesaat," kata Marufin. 

"Namun, hal itu tidak terdeteksi pada fenomena kilatan cahaya tersebut," tegasnya. Marufin juga menambahkan, saat ini dia masih mencari sampah antariksa mana yang cocok dengan fenomena tersebut.

Foto lain yang diduga meteor jatuh di Jogja (solopos.com)