Kabar duka baru-baru ini muncul dari Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad). Salah satu prajurit yang bertugas di Papua dinyatakan meninggal akibat penyakit malaria. Dilansir dari Science Direct, penyakit ganas ini disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina yang membawa parasit bernama plasmodioum.
Walaupun bukan penyakit baru, namun malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan global. Nyamuk Anopheles adalah vektor utama penyakit malaria di banyak negara di dunia, termasuk di Indonesia. Seberapa berbahaya sih makhluk kecil ini? Bagaimana pula fakta-fakta tentang Anopheles penyebab malaria? Berikut ulasannya:
1. Ciri-Ciri dan Karakter
Nyamuk Anopheles umumnya memiliki corak sayap yang khas, seperti bercak-bercak atau garis-garis gelap. Hewan kecil ini memiliki persepsi bau yang sensitif dan dapat mengendus bau asam laktat dan karbon dioksida yang dikeluarkan oleh tubuh manusia. Karenanya, mereka mudah mengidentifikasi lokasi potensial untuk mencari darah.
Hewan ini bersifat nokturnal, sehingga hanya aktif mencari mangsa pada malam hari. Mereka cenderung menggigit manusia untuk memperoleh darah yang diperlukan untuk perkembangan telur. Haya nyamuk betina yang menggigit manusia, sedangkan nyamuk jantan tidak menghisap darah dan biasanya hanya mengonsumsi nektar bunga.
Namun meskipun nyamuk jantan tidak menggigit manusia, peran mereka dalam siklus hidup nyamuk Anopheles tidak boleh diabaikan. Nyamuk jantan berperan dalam reproduksi dengan kawin dengan nyamuk betina. Selain itu, mereka juga berperan dalam mempertahankan spesies dan mengatur populasi nyamuk Anopheles.
2. Fase Hidup Nyamuk Anopheles
Nyamuk Anopheles (via Beranisehat)
Siklus hidup nyamuk Anopheles terdiri empat tahap: telur, larva, pupa, dan dewasa. Larva Anopheles hidup di air dan sering ditemukan di genangan air seperti kolam, sawah, atau sungai yang lambat mengalir.
Hewan ini paling umum di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia, terutama di Afrika, Amerika Selatan, dan Asia Tenggara. Namun, beberapa spesies juga dapat ditemukan di daerah beriklim sedang.
3. Penularan Malaria Melalui Anopheles
Nyamuk Anopheles (via MainMain)
Nyamuk Anopheles betina merupakan peran utama dalam penularan malaria. Ketika nyamuk betina yang terinfeksi Plasmodium menggigit manusia, parasit masuk ke dalam tubuh manusia melalui air liur yang dikeluarkan oleh nyamuk tersebut.
Parasit kemudian berkembang biak di hati manusia sebelum menyerang sel darah merah. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi akan menyebabkan berbagai masalah, mulai dari gangguan peredaran oksigen dan sari makanan hingga berimbas pada kematian.
Selain nyamuk Anopheles, ada beberapa faktor lain yang berkontribusi terhadap penularan malaria. Faktor-faktor ini meliputi kepadatan populasi nyamuk Anopheles, keberadaan parasit Plasmodium yang resisten terhadap obat-obatan anti-malaria, kualitas pertolongan medis, hingga ketahanan tubuh orang yang digigit. Imun rendah atau penyakit bawaan biasanya bisa memperburuk kondisi penderita malaria.
4. Tidak Semua Anopheles Bisa Menyebabkan Malaria
Nyamuk Anopheles (via Universitas Airlangga)
Dalam penyebaran penyakit malaria, nyamuk pada dasarnya hanya bertindak perantara karena penyebab utamanya adalah parasite plasmodium. Saat ini tercatat ada lebih dari 400 spesies nyamuk Anopheles di seluruh dunia, namun hanya beberapa spesies yang menjadi penyebab utama penyakit malaria.
Hanya nyamuk betina yang terinfeksi parasit plasmodium yang dapat menyebarkan penyakit malaria ketika menggigit manusia yang sehat. Di Indonesia, beberapa spesies yang sering ditemukan antara lain Anopheles aconitus, Anopheles balabacensis, dan Anopheles maculatus.
5. Pencegahan Bahaya Malaria
Nyamuk Anopheles (via Diadona)
Pencegahan gigitan nyamuk Anopheles sangat penting untuk mengurangi penyebaran malaria. Pasalnya, seseorang yang terjangkit umumnya mengalami masalah kesehatan serius, dan seringkali tidak tertolong.
Langkah-langkah seperti menggunakan kelambu berinsektisida, penggunaan obat anti-nyamuk, dan menghilangkan genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk adalah langkah-langkah yang efektif agar penyakit ini tidak menjadi wabah mematikan. Penggunaan obat anti nyamuk juga sangat efektif untuk mengendalikan populasi nyamuk Anopheles, termasuk yang mengandung parasite plasmodium.
Nyamuk Anopheles (via RSUD dr. Mohamad Soewandhie)