Kenapa Saat Puasa Jadi Lebih Sering Ngantuk Dan Menguap? Ternyata Gini Penjelasan Ilmiahnya

Penjelasan ilmiah tentang lebih sering mengantuk dan menguap saat berpuasa.

Umat Muslim yang sehat setiap tahunnya diwajibkan untuk menjalani puasa tepatnya di bulan Ramadan. Saat berpuasa, setiap orang perlu untuk menahan diri dari makan dan minum di siang hari. Namun tantangan besar lainnya yang dialami banyak orang saat puasa adalah rasa ngantuk.

Disadari atau tidak, kuantitas kita dalam menguap selama menjalankan ibadah puasa cenderung meningkat. Apa sebenarnya yang menyebabkan seseorang menjadi lebih mudah mengantuk dan menguap saat puasa? Beberapa orang mengkaitkan hal ini dengan perut kosong. Benarkah demikian?

Dikutip dari Halodoc, alasan paling utama puasa bisa menimbulkan rasa kantuk adalah terjadinya penurunan kadar gula darah di dalam tubuh. Seiring dengan ini, tubuh jadi lebih lemas disertai dengan otak yang sulit konsentrasi. Kondisi ini tentu juga mempengaruhi produktivitas seseorang.

Ilustrasi Menguap (Kumparan)

Selain itu, ada faktor lain yang membuat orang lebih mengantuk saat puasa yakni waktu tidur yang tidak teratur. Saat puasa, beberapa orang perlu bangun jam 2 pagi untuk mempersiapkan hidangan sahur. Mungkin saja, banyak dari mereka tidak tidur lagi sampai pagi hari.

Jadi, kombinasi kekurangan tidur dan penurunan kadar gula darah bisa membuat rasa kantuk tidak tertahankan lagi. Buat kebanyakan orang, kondisi itu juga jadi salah satu perubahan mendadak dalam kebiasaan makan karena ada pergeseran waktu. 

Di mana, asupan kalori akan meningkat pada malam hari yang dibarengi dengan penurunan kadar kortisol dan insulin. Sebagai informasi, kortisol merupakan salah satu hormon penting dalam tubuh. Jila kadar kortisol terlalu sedikit, maka dapat memicu rasa lelah kronis.

Sebaliknya saat kadar kortisol meningkat signifikan, bisa menimbulkan beberapa efek buruk seperti berat badan bertambah, masalah fungsi kekebalan tubuh dan risiko penyakit kronis. Tak hanya itu, para dokter juga percaya menguap merupakan tanda kecukupan otak dan tubuh akan oksigen dan makanan berkurang.

Dengan tidak adanya asupan makanan selama menjalankan ibadah puasa, maka intensitas untuk menguap akan semakin tinggi. Selain itu, menguap merupakan respon tubuh atas melemahnya sistem pernafasan dalam mensuplai oksigen kepada otak. Hal ini bisa memicu rasa kantuk. 

Lantas apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi kantuk saat berpuasa? Cara itu adalah tidur nyenyak di malam hari, cuci muka, melakukan peregangan, jaga pola makan, hindari minuman berkafein minimal 4 jam sebelum waktu tidur, dan kalau perlu tidur siang cukup selama 15-30 menit untuk mengistirahatkan tubuh agar tetap fresh di siang hari.

Ilustrasi Mengantuk Saat Puasa (IDN Times)