Bang Si Hyuk yang merupakan pendiri HYBE Labels, akhirnya muncul ke publik setelah cukup lama bungkam usai akuisisi saham SM Entertainment yang menuai polemik. Baru-baru ini, Bang Si Hyuk tampil dalam program wawancara dengan media CNN.
Di situ, Si Hyuk memberikan klarifikasi atas informasi yang beredar. Diketahui sebelumnya, keputusan HYBE membeli saham milik pendiri SM, Lee Soo Man hingga menjadikannya pemegang saham terbesar di perusahaan, sampai sekarang masih menuai pro kontra.
Keputusan ini pun memunculkan banyak tuduhan-tuduhan misalnya upaya untuk menguasai industri K-Pop. Sampai akhirnya, Bang Si Hyuk memberikan penjelasan. Penasaran seperti apa klarifikasi Bang Si Hyuk? Berikut tiga poin yang sudah dirangkum! Simak sampai habis ya!
Tuduhan Monopoli Industri K-Pop
Salah satu tuduhan yang beredar adalah upaya monopoli. Disebutkan bahwa agensi yang menaungi BTS itu ingin memonopoli (mengambil alih) seluruh pasar industri K-Pop dengan akuisisi tersebut. Bang Si Hyuk lantas memberi bantahan tegas.
"Tidak benar mengatakan bahwa kami mencoba mengambil alih seluruh industri. Orang bilang akan ada oligopoli yang serius (keadaan persaingan terbatas) di pasar musik. Tetapi kalian perlu menganalisis di mana musik dijual," tegas Bang Si Hyuk.
Pengusaha 50 tahun ini juga membeberkan bahwa kombinasi HYBE dan SM tidak mungkin memonopoli industri K-Pop. Menurutnya, K-Pop bukan hanya tentang CD. Melainkan lebih jauh dari itu. Maka Si Hyuk mengatakan hal itu tidak akan terjadi.
"Kalian mungkin berasumsi bahwa sebagian besar dijual di Korea, kalau tidak termasuk semua pesanan internasional, bahkan melalui perusahaan pembelian, dengan semua CD dijual di Korea, gabungan SM dan HYBE, sangat sulit bagi kami untuk memonopoli pasar," imbuhnya.
Bang Si Hyuk Soal Tuduhan Monopoli (Koreaboo)
Ambil Paksa Saham
Bang Si Hyuk juga sempat ditanya soal tudingan bahwa HYBE memperoleh saham lewat kesepakatan bermusuhan (hostile deal) karena semua orang tidak menginginkannya. Terkait ini, Si Hyuk menjawab, "Aku yakin penting untuk mengklarifikasi istilah (hostile deal) itu terlebih dahulu."
Si Hyuk pun menjelaskan berdasarkan ilmu ekonomi, hostile deal merujuk pada kasus di mana saham perusahaan dijual di pasar namun bertentangan dengan keinginan pemegang saham utama atau oligopolistik. Namun, dia membeli saham dengan persetujuan dan lewat proses hukum.
"Dalam ilmu ekonomi, ini pada dasarnya merujuk pada kasus di mana sebuah perusahaan dikumpulkan di pasar bertentangan dengan keinginan pemegang saham utama atau oligopolistik. Namun, kami mengambil alih saham mereka dengan persetujuan pemegang saham utama melalui proses hukum," terangnya.
Bang Si Hyuk - Lee Soo Man (Berbagai Sumber)
Sedih Lihat Manajemen SM Entertainment
Bang Si Hyuk lantas mengungkap keprihatinannya pada manajemen SM Entertainment. Dia menyayangkan perusahaan sebagus SM tidak punya struktur tata kelola yang baik. Si Hyuk pun menerangkan kalau dia ingin memperbaiki itu lewat akuisisi ini.
"Hanya ketika dukungan diperoleh di sana, kami bisa membentuk dewan direksi yang kami inginkan. Aku sudah lama sedih karena perusahaan bagus seperti SM tidak memiliki struktur tata kelola yang baik," lanjut Bang Si Hyuk.
Terakhir Si Hyuk menegaskan tidak ganggu bagian orisinalitas artistik. "Kami hampir menyelesaikan masalah tata kelola melalui akuisisi saham saat ini. Dan HYBE terkenal membantu artis menjadi sukses hanya dalam proses manajemen tanpa menyentuh otonomi orisinalitas artistik mereka."
Tak hanya fans, keputusan akuisisi HYBE ini juga ditentang 85% karyawan SM, yang menolak HYBE jadi pemegang saham terbanyak. Meski begitu, HYBE memastikan kalau SM bisa tetap jalan sendiri. Lee Soo Man pun dipastikan tidak akan lagi terlibat dalam manajemen SM Entertainment. Menurut kamu gimana nih klarifikasi pendiri HYBE Labels?
Bang Si Hyuk - Para Pemimpin SM Entertainment (Kpop Chart)