Buat kamu yang sedang berencana untuk tinggal di apartemen, tentunya akan ada beberapa hal yang perlu disiapkan setiap bulannya.
Nah, biar gak kaget-kaget banget, berikut ini ada daftar biaya tinggal di apartemen yang perlu kamu ketahui.
1. Perpanjangan Hak Guna Bangunan (HGB)
Sebelum bahas apa saja daftar biaya tinggal di apartemen, hal pertama yang harus kamu perhatikan adalah Hak Guna Bangunan (HGB).
Yup, berbeda dari iuran pengelolaan dan perawatan, apartemen di Indonesia ini biasanya menetapkan status kepemilikan HGB yang umumnya bakal kadaluarsa dalam waktu 25-30 tahun.
Nah, setiap penghuninya nanti perlu memberikan kuasa kepada Perhimpunan Penghuni dan Pemilik Rumah Susun (P3SRS) untuk memperpanjang status HGB. Biasanya, proses perpanjangannya butuh dua tahun sebelum masa HGB pertama habis.
Untuk biayanya sendiri, kamu bakal diminta biaya 5 persen dari luas lahan x Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Bila saat ini NJOP apartemen kamu mencapai Rp 5 juta per meter persegi serta luas apartemen mencapai 36 meter persegi, kamu wajib menyiapkan dana sebesar (5% x 36) x 5 = Rp9 juta.
2. Biaya Dekorasi
Nah, bila kamu ada niatan untuk mendekor ulang ruangan apartemen, maka kamu juga perlu menyiapkan dan tambahan. Umumnya, biaya dekorasi ini bakal tergantung dari ukuran maupun desain yang kamu inginkan.
Tapi pastikan juga kamu sudah melapor ke pihak pengelola apartemen sebelum renovasi, ya.
Baca juga: Jangan Langsung Dibuang, 3 Barang Bekas Ini Bisa Dimanfaatkan Jadi Dekorasi Rumahmu
3. Biaya Bulanan Pemakaian Listrik
Daftar biaya tinggal di apartemen selanjutnya adalah biaya pemakaian listrik, atau biasanya apartemen menerapkan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang lebih mahal daripada rumah biasa. Sebab, peraturan dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) memang berbeda pada setiap kategori bisnis, termasuk apartemen.
Kalo apartemen masuk dalam pelanggan listrik bisnis besar B-3 dengan batas daya di atas 200 kVA (kilo Volt Ampere).
Tarif dasar listrik untuk kategori bisnis B-3 adalah Rp1.115 untuk Biaya Pemakaian Waktu Beban Puncak (WBP) maupun Luar Waktu Beban Puncak (LWBP).
Sedangkan tarif dasar listrik untuk kategori rumah tangga berkisar antara Rp1.352 hingga Rp 1.524.
Berikut adalah cara menghitung biaya pemakaian listrik untuk rumah tangga:
40 (penetapan jam nyala) x daya tersambung (kVA) x biaya pemakaian
Sedangkan penghitungan biaya pemakaian listrik kategori bisnis (apartemen) adalah sebagai berikut:
40 (penetapan jam nyala) x daya tersambung (kVA) x biaya pemakaian WBP dan LWBP.
Meskipun sekilas kategori bisnis ini punya tarif dasar yang lebih murah ketimbang rumah biasa, namun pada akhirnya biaya yang dikeluarkan bakal lebih banyak dari pada rumah biasa.
4. Tagihan Bulanan Air
Ilustrasi ruang kamar di apartemen (kompas)
Daftar biaya tinggal di apartemen selanjutnya yang wajib kamu ketahui adalah Tarif Dasar Air (TDA) yang juga lebih mahal daripada rumah biasa atau konvensional.
Nah, apartemen ini punya kategori biaya khusus, yakni pemakaian air bersih hingga 10 ribu liter adalah Rp3,70 per liter dan pemakaian lebih dari 10 ribu liter mencapai Rp7,15 per liter.
Bandingkan dengan kategori rumah tangga yang tarif dasarnya mulai dari Rp1,00 hingga Rp6,20 per liter.
5. Iuran Pengelolaan
Selanjutnya adalah iuran pengelolaan (IPL) yang dipakai untuk operasional gedung seperti kebersihan, atau air.
IPL ini bakal ditentukan oleh P3SRS, dimana perhitungannya berdasarkan tarif dasar yang sudah ditentukan dan dikalikan dengan luas unit apartemen. Jadi sederhananya, semakin luas apartemen kamu, semakin besar pula biaya IPL kamu.
Baca juga: Para Generasi Milennial Diprediksi Gak Mampu Beli Rumah di Masa Depan Walau Bergaji Besar
6. Sinking Fund (Iuran Perawatan)
Sebenarnya, sinking fund ini merupakan ‘tabungan’ pengelola gedung. Nah, tabungan ini nantinya bisa dipakai untuk perawatan komponen gedung, seperti instalasi listrik atau saluran air.
Iuran perawatan ini umumnya dibayar secara tahunan, tergantung dari kondisi gedung. Atau bisa juga penghuni membayarnya setiap bulan di muka, atau sebelum masa satu tahun berakhir.
Besarnya sinking fund biasanya adalah 10–15 persen dari IPL.
7. Biaya Parkir
Ilustrasi bayar tagihan di handphone (kompas)
Walau tampak sepele, namun penghuni apartemen tetap perlu biaya ekstra untuk parkir. Apalagi bila kamu punya kendaraan pribadi, otomatis kamu mesti menyiapkan biaya untuk parkir.
Walau sudah membayar parkir setiap bulannya, bisa saja ada kemungkinan kamu tetap gak mendapatkan parkir.
Biasanya ini berlaku di apartemen bersubsidi yang punya lahan parkir terbatas. Sebab, apartemen ini memang dirancang untuk orang yang tak punya kendaraan.
Nah guys, itu dia beberapa daftar biaya tinggal di apartemen yang bisa kamu simak. Gimana? Makin yakin untuk tinggal di apartemen?
Parkiran di basement (inews)