Sebagian besar orang mungkin sudah sangat familiar dengan pakaian berbahan katun. Terasa lembut dan tidak bikin gerah, jenis pakaian dengan bahan ini memang paling ideal dikenakan saat cuaca panas. Walaupun tidak terlalu tipis, namun kain ini seolah membuat pemakainya tidak mudah berkeringat. Benarkah demikian?
Faktanya, saat mengenakan katun, keringat yang muncul sepertinya tidak sebanyak saat mengenakan baju berbahan wool, kulit, atau material tebal lainnya. Meski demikian, bukan berarti katun mampu mencegah keringat, hanya saja ada sifat-sifat bahan ini yang memang mampu menangkal rasa gerah dan panas.
Bahan kain katun atau linen mampu mencegah panas terjebak di atas permukaan kulit, sehingga panas tubuh akan lebih mudah keluar. Kondisi ini akan membantu membuat suhu tubuh stabil sehingga panas akan menghilang dari permukaan kulit sebelum berubah jadi keringat.
Selain itu katun mudah menyerap keringat hingga baju lebih cepat kering dan mencegah timbulnya bau badan. Sedangkan jenis bahan lainnya seperti wol atau leather sulit menyerap keringat. Hal in dikarenakan katun memiliki sifat menyerap air (higroskopis) yang tinggi dibanding beberapa bahan pakaian lain.
Kain Katun (via Detik)
Meski demikian, perlu diketahui bahwa katun terdiri dari beragam jenis, dan masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. Walau secara umum mampu menyerap panas dan menghilangkan panas, namun setiap jenis mungkin memiliki efektifitas yang tidak sama.
Salah satu yang paling sering ditemui adalah katun liner euro yang populer dan nyaman untuk baju-baju kasual. Selain itu, ada katun biasa yang memiliki kualitas standard yang banyak digunakan untuk pembuatan busana secara massal dan dengan harga terjangkau.
Kain Katun (via SFIDN)
Jika kamu ingin katun yang nyaman untuk gaun, kemeja, dan keperluan formal, maka katun popelin lebih nyaman digunakan. Ada pula jenis katun Jepang yang dikenal kuat, tidak mudah terurai, tebal, namun sangat nyaman dipakai. So, kamu kamu pilih katun yang mana?
Kain Katun (via Pin Home)