Mengenal KEK Sanur Bali, Bakal Seperti Apa Dampaknya untuk Pulau Dewata?

Apakah kamu sudah mengenal KEK Sanur Bali? Baru-baru ini wilayah di Pulau Dewata ini memang ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus. Apa itu, simak ulasan berikut ini!

Sudahkah kamu mengenal KEK Sanur Bali? Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 41 tahun 2022, daerah yang ada di Pulau Dewata ini telah ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk bidang kesehatan dan pariwisata, tepatnya pada 1 November 2022. Apa itu? Bagi yang belum tahu, coba simak ulasan berikut ini!

Mengenal KEK Sanur Bali

KEK Sanur, Bali adalah program yang dicanangkan oleh BUMN, melalui PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) yang dikenal dengan Injourney, melalui anak perusahaannya PT Hotel Indonesia Natour (HIN). Program ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Pertamina Bina Medika - Indonesia Healthcare Corporation (IHC). 

Dilansir dari Kabar BUMN, kegiatan ini berupa pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia, berlokasi di Sanur, Bali. KEK Sanur sendiri ditetapkan sebagai follow up dari fokus Presidensi G20, yaitu menyediakan layanan kesehatan inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan.

Adapun KEK Sanur Bali berada di Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali. Luas lahannya, sebagaimana tercantum dalam PP No. 41 Pasal 2, mencapai 41,26 hektar. Wilayah ini akan dikembangkan dengan konsep nuansa alam dan pantai untuk mendukung pelayanan kesehatan dan pengembangan wisata medis.

Mengenal KEK Sanur Bali (via Ruang Energi)

Kenapa Bali Ditetapkan Sebagai Kawasan Ekonomi Khusus?

Menurut laman resmi kek.go.id, saat ini Indonesia memiliki 19 KEK yang tersebar di seluruh Tanah Air dan memiliki fokus di berbagai bidang. Bidang yang dimaksud juga beragam, mulai dari digital, Maintenance Repair and Overhaul (MRO), pendidikan, dan lain-lain, tergantung dari potensi daerahnya.

Uniknya, sementara daerah-daerah sebelumnya hanya fokus pada satu bidang, Sanur ditetapkan sebagai kawasan KEK Kesehatan dan Ekonomi sekaligus. Tentunya, ada alasan kenapa wilayah ini ditetapkan sebagai “pemegang kendali” atas dua bidang sekaligus.

Sebagaimana diketahui, Sanur adalah salah satu wilayah dengan potensi wisata yang luar biasa dengan banyaknya pantai dan tempat wisata. Pengunjungnya juga cukup besar sehingga daerah ini menjadi salah satu daerah yang memberikan sumbangsih cukup besar untuk perekonomian Indonesia, terutama Bali.

Ke depannya, dengan program ini, Sanur Bali diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan kelas dunia, karena kawasan ini dianggap memiliki potensi sebagai pusta medis di kawasan Asia Tenggara. Hal itu akan didukung dengan potensi wisata yang dimiliki kawasan ini. Perpaduan potensi ini jelas akan membawa kemajuan besar untuk Sanur, Bali.

Mengenal KEK Sanur Bali (via Good News from Indonesia)

Apa Saja yang ada di KEK Sanur Bali?

Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah selama beberapa tahun terakhir, warga Indonesia diketahui banyak melakukan perjalanan ke luar negeri untuk mencari perawatan medis. Sebagai solusi, KEK Sanur akan dikembangkan untuk memberikan pelayanan yang memadai agar tidak perlu melakukan perjalanan mahal ke mancanegara. Selain itu, pariwisata di kawasan ini diharapkan akan mendukung proses pemulihan bagi pasien.

Dilansir dari VOI, KEK Sanur akan dirancang dengan berbagai fasilitas kesehatan lengkap, mulai dari klinik hingga rumah sakit. Sebagai pendukungnya, akan ada akomodasi hotel, MICE, Etnomedicinal Botanic Garden, dan Commercial Center. 

Sebagai investor, PT Pertamina Bina Medika (IHC) akan menggandeng Mayo Clinic untuk berkomitmen menyajikan fasilitas kesehatan terbaik dan canggih, ditunjang dengan dokter dan nakes unggul di bidangnya. Pembangunan ini didukung oleh dana investasi sebesar Rp10,2 Triliun dan dengan jumlah target serapan tenaga kerja mencapai 43.647 orang.

Mengenal KEK Sanur Bali (via Berita Bali)

Manfaat KEK Sanur Bali

Saat ini, KEK Sanur masih dalam tahap pengembangan. Namun proyek ini diproyeksikan akan menunjukkan hasil signifikan pada tahun 2030. Pada waktu tersebut, diharapkan 4-8% masyarakata yang tadinya berobat ke luar negeri akan beralih ke Bali. Dengan kata lain, total pasien yang ditargetkan adalah 123.000 hingga 240.000 orang beralih ke KEK Sanur, Bali.

Hal ini tidak hanya mempermudah layanan kesehatan untuk masyarakat dalam negeri, namun juga membantu menghemat devisa hingga Rp86 triliun. Di sisi lain, negara akan mendapatkan tambahan devisa hingga mencapai Rp19,6 triliun. Belum lagi, akan ada banyak lapangan kerja yang tercipta. Yuk kita mengenal KEK Sanur Bali!

Mengenal KEK Sanur Bali (via Detik)