Setelah viral beberapa waktu silam, rumah Tiko dan Bu Eny yang berada di Cakung, Jakarta Timur memang mulai diperbaiki. Banyak petugas kebersihan hingga pemadam kebakaran datang ke rumah megah dua lantai itu untuk melakukan pembersihan. Misalnya rumah Tiko disemprot cairan disinfektan untuk menghilangkan bakteri dan kuman setelah bertahun-tahun tidak dibersihkan.
Setelah itu, pihak PLN kabarnya sudah mulai mengaliri listrik di rumah Tiko agar Tiko dan ibunya bisa hidup dengan layak, bisa melakukan aktivitas di dalam rumah termasuk tak lagi gelap-gelapan saat malam hari. Yang terbaru adalah rumah Tiko dilakukan pengecatan di beberapa bagian rumah, termasuk depan rumah,
Dilansir dari Kompas.com, Tiko yang memiliki nama lengkap Pulung Mustika Abima mengatakan selain rumahnya dilakukan pengecatan, akan ada beberapa barang perabotan yang dimasukkan ke dalam rumah, termasuk kamar tidur Tiko yang sudah terisi dengan lemari dan tempat tidur, meski belum lengkap semuanya.
Di rumah Tiko bagian kamar Eny yang selama ini kosong-melompong tidak ada perabotan, nantinya akan diisi perabotan. Mengingat saat ini Eny masih menjalani perawatan di rumah sakit dan belum bisa pulang ke rumah. Kamar Eny pun akan dicat dan bagian dapur sudah bisa digunakan karena peralatan masak sudah tersedia.
Tentu jika seluruh bagian rumah sudah dilakukan pengecatan, rumah tersebut akan terlihat kembali bagus seperti sedia kala. Tiko pun pernah mengungkapkan kepada sejumlah awak media kenapa ia dan ibunya tidak menjual rumah tersebut. Alasannya karena rumah itu merupakan peninggalan dari ayah Tiko yang sudah meninggal dunia.
“Nggak sih (dijual-red) karena mama mau mempertahankan rumahnya. Mungkin karena ini peninggalan papa.Nanti kalau rumah sudah rapi juga akan ditempatin lagi,nggak akan dijual,” seru Tiko yang mendapatkan pujian karena jadi anak yang sangat baik dan peduli kepada orangtua.
Rumah Tiko Sekarang (Kompas.com)
Menurut penuturan Ketua RT setempat mengatakan bawa dulunya ayah Tiko membeli rumah itu dan melakukan proses renovasi. Bangunan rumah yang megah membuat rumah tersebut menjadi rumah paling besar dan terlihat mewah di kawasan itu. “Rumah ini paling besar di daerah sini,” ceplos Noves kepada wartawan.
Noves yang sudah lebih lama tinggal di daerah itu sebelum keluarga Tiko, tentu tahu dengan apa yang dialami keluarga tersebut sampai sekarang. Setelah ayah Tiko diduga berpisah dengan Bu Eny, ibu dan anak tersebut hidup berdua. Tak bisa membayar listrik membuat aliran listrik rumah Tiko dicabut PLN.
Setelah ayah Tiko meninggalkan keluarganya, Tiko dan ibunya mencari cara untuk bisa mendapatkan uang demi bisa bertahan hidup di rumah Tiko. Tiko misalnya sering diminta Eny agar datang mengetuk rumah warga demi mendapatkan bantuan berupa uang. “Ibunya menulis surat minta bantuan, Tiko yang datang ke rumah warga,” bilang Noves.
Rumah Tiko Sekarang (Tribun Jatim)