Hukum Mengucapkan Selamat Natal Menurut Ustaz Adi Hidayat Dan Ustadz Abdul Somad, Singgung Soal Keimanan

Hukum mengucapkan selamat Natal menurut pandangan Ustaz Adi Hidayat dan Ustadz Abdul Somad.

Hukum mengucapkan selamat Natal bagi seorang Muslim kerap menjadi topik yang hangat diperbincangkan di momen perayaan Hari Natal yang dirayakan setiap tanggal 25 Desember. Sebagai negara dengan dominasi penduduk Muslim, perayaan Natal di Indonesia cukup meriah.

Akan tetapi, perdebatan antar umat Islam dalam hukum memberikan ucapan selamat Natal maupun hadir di perayaan Natal masih terjadi. Penjelasan tentang hukum ini sebenarnya sudah sering dijelaskan sejumlah ulama. Namun, pendapat ulama pun terbagi. Ada yang mengharamkan dan ada pula yang memperbolehkan dengan syarat tertentu. 

Kali ini, kami akan membahas pandangan Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Abdul Somad tentang hukum mengucapkan selamat Natal. Di mana, keduanya sama-sama menjelaskan hukumnya haram. Seperti apa pernyataan ulama-ulama kondang itu? Simak artikelnya sampai habis ya!

Ustaz Adi Hidayat


Ustaz Adi Hidayat termasuk dalam ulama yang berpendapat kalau hukum mengucapkan selamat Natal adalah haram. Menurutnya, Muslim yang memberi ucapan Natal tersebut seakan mengakui kalau ada agama lain yang dibenarkan selain agama Islam.

"Hukum mengucapkan ucapan selamat Natal, ingat baik-baik, hukum mengucapkan selamat pada agama lain di luar agama kita di luar keimanan kita sebagai Muslim, itu tidak diperkenankan," tegas ulama yang akrab disapa UAH itu.

"Haram hukumnya mengucapkan selamat, misalnya A selamat B yang dalam selamat itu ada unsur pengakuan. Awas ada unsur pengakuan, ada 'din' selain Islam atau agama yang dibenarkan selain Islam. Itu adalah wilayah keimanan kita," imbuhnya.

Ustaz Adi Hidayat (Dailyasia)

Ustaz Abdul Somad

Senada dengan UAH, Ustaz Abdul Somad atau yang juga akrab disapa UAS ini juga dengan tegas menyebut hukum mengucapkan selamat Natal haram hukumnya bagi umat Islam. Hal ini pun terkait dengan akidah umat Islam. UAS menyebut tiga hal terkait Natal yakni pertama, mengakui Isa adalah anak Tuhan. 

Kedua, mengakui Isa lahir pada tanggal 25 Desember. Terakhir, mengakui Isa mati disalib. Di mana, ketiga sudah dibantah oleh Al-Qur'an. "Ketiga-tiganya ini dibantah oleh Al-Qur'an. Kafirlah orang-orang yang mengatakan Isa trinitas dan anak Tuhan. Tentang Isa lahir 25 Desember juga dibantah," terang Ustadz Abdul Somad.

UAS kemudian menceritakan tentang kisah Nabi Isa saat kekurangan makanan. Ketika itu, Allah memerintahkan untuk mengguncang pohon kurma. Kurma-kurma mengkal pun berjatuhan. Sementara itu, kurma mangkal ada di musim panas antara bulan Juli hingga Agustus.

Ustaz Abdul Somad (Hops.ID)

Lebih lanjut, Ustadz Abdul Somad juga menjelaskan, Isa lahir saat kambing-kambing sedang digembalakan di padang rumput. Sementara di bulan Desember, rumput tidak tumbuh karena tertutup salju. "Maka 25 Desember bukan kelahiran Isa tapi Hari Raya merayakan Dewa Mitra atau Dewa Matahari yang diambil oleh Kaisar Konstantin dari Konstantinopel," sambungnya.

Begitupun soal Isa yang mati disalib. Ustaz Abdul Somad mengatakan, sosok yang disalib adalah orang yang dibuat menyerupai Isa. Meski begitu, kedua ustaz kondang ini sama-sama menegaskan walaupun tidak diperbolehkan mengucapkan selamat Hari Natal, tapi bukan berarti membatasi hubungan dengan umat Kristiani. 

Toleransi tetap harus dijunjung tinggi. Tidak diperbolehkan saling menyakiti ataupun mengganggu sesama umat beragama. Tapi terlepas dari itu, ada sejumlah ulama yang memperbolehkan asal kita tidak mengikuti keimanan Kristiani. Jadi menurut kamu gimana nih, hukum mengucapkan selamat Natal?

Ilustrasi Hari Natal (Orami)