Seorang wanita asal Australia belum lama ini menyeret suaminya ke pengadilan atas kasus dugaan pelecehan seksual dan pemerkosaan yang dilakukan beberapa kali saat dia tertidur. Dilansir dari The Guardian, kejadian ini terjadi di kota Melbourne, Australia.
Wanita yang tidak mau disebutkan namanya itu mengatakan suaminya merupakan seorang tukang kayu berusia 34 tahun. Keduanya sudah menikah selama dua tahun. Selama membina rumah tangga, wanita itu sangat mempercayai suaminya.
Hingga akhirnya, wanita tersebut dibuat sangat terkejut setelah menemukan fakta kalau sang suami sudah melecehkannya secara seksual sebanyak 7 kali tanpa sepengetahuannya. Menurut informasi dari kejaksaan, peristiwa ini terungkap berawal dari kecurigaan.
Sang istri mendapat firasat akan perubahan suaminya berselingkuh dengan wanita lain. Untuk membuktikannya, wanita itu diam-diam memeriksa email suaminya untuk melihat apakah ada yang aneh. Setelah dibuka, dia justru menemukan email misterius.
Di situ, sang istri menemukan ada 9 email yang terkirim antara email pribadi suaminya dan email kantor suaminya. Karena rasa penasaran, dia mengklik email tersebut untuk melihat isinya. Ternyata, email itu berisi rekaman video hubungan seksual.
Di mana, pemeran pria adalah suaminya dan pemeran wanita tidak lain adalah dirinya sendiri. Wanita itu bisa mengenali dirinya sendiri dari tubuhnya. Ternyata sejak September 2020, sang suami diam-diam memperkosanya saat tidur.
Saat istrinya sedang tertidur lelap, sang suami lalu menyentuh dan menelanjanginya. Dengan sembunyi-sembunyi, suaminya merekam aktivitas seksual yang dilakukannya. Tidak hanya sekali, peristiwa pelecehan seksual itu sudah dilakukan berulang kali.
Sang istri mengatakan beberapa video yang direkam suaminya sangat singkat, ada yang hanya beberapa detik. Video terpanjang berdurasi sekitar 12 menit. Wanita itu pun sangat terluka, kecewa dan jijik dengan pengkhianatan yang dilakukan suaminya.
Ilustrasi Pemerkosaan (Eva.vn)
Pasalnya, wanita itu tidak tahu tentang peristiwa itu sama sekali sampai akhirnya dia menemukan buktinya di email suaminya. Memang, tindakan seksual seorang suami dianggap sebagai penyerangan seksual jika tanpa persetujuan atau sukarela dari istri.
Sang istri akhirnya memutuskan untuk menuntut suaminya ke pengadilan. Wanita tersebut merasa tidak adil kalau dirinya tidak melakukan tindakan apapun. Terkait masalah ini, wanita tersebut juga memutuskan untuk tetap berpisah.
Meskipun sudah banyak kerabat dan rekan suaminya bersaksi dengan mengatakan bahwa pria itu adalah orang yang baik. Sampai akhirnya pada 14 November 2022, sang suami mengaku bersalah atas 3 dakwaan pelecehan seksual dan 2 dakwaan pemerkosaan. Dia pun dihukum atas pelanggaran seks yang serius.
Ilustrasi Pelecehan Seksual (Tribun Manado)