Aktifnya kembali penerbangan internasional di Bali sejak 4 Februari 2022 membuat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baperekraf) meluncurkan program warm up vacation .
Program Bali Warm Up Vacation ini dirancang khusus untuk turis asing yang datang dan karantina di dalam hotel. Tidak hanya terbatas di ruang kamar saja, tapi program ini memungkinkan seseorang untuk bisa beraktivitas di area bubble.
Nia Niscaya, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baperekraf mengatakan, "Jadi ini berbeda dengan karantina yang hanya di dalam kamar saja. Program warm up vacation ini dilakukan di hotel yang telah menerapkan sistem bubble yang sudah siap dengan protokol kesehatan secara disiplin."
Area bubble merupakan area khusus dengan beragam fasilitas yang disediakan oleh hotel, lengkap dengan protokol kesehatan yang diterapkan secara disiplin. Area ini meliputi dining room, kolam renang, tempat gym, hingga pantai.
Program Warm Up Vacation (via Margopost)
Bekerjasama dengan beberapa hotel, diharapkan dapat membuat wisatawan yang mengikuti program ini merasa layaknya melakukan pemanasan sebelum benar-benar berlibur di Bali.
Hingga saat ini ada 66 hotel di Bali yang menerapkan program karantina biasa, dengan total lebih dari 3400 kamar. Direkomendasikan oleh Satgas Covid-19, lima diantaranya sudah menerapkan sistem bubble, yaitu Grand Hyatt Nusa Dua (Nusa Dua), Westin Resort (Nusa Dua), Griya Santrian (Sanur), Viceroy (Ubud), dan Royal Tulip (Jimbaran).
Program Warm Up Vacation (via Ekonomi Bisnis)
Untuk program warm up vacation ini, setiap paketnya dikenakan biaya dengan kisaran harga 10 juta hingga 15 juta rupiah. Harga ini adalah untuk 5 hari 4 malam dengan fasilitas lengkap dan makan 3 kali sehari.
Disampaikan juga oleh Kurleni Ukar, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, bahwa jumlah hotel dengan program warm up vacation ini akan terus bertambah melalui pengajuan untuk selanjutnya diverifikasi.
Program Warm Up Vacation (via EL John News)