Bonek atau bondho nekat yang artinya modal nekat adalah suporter sepak bola dari Surabaya, Jawa Timur. Asal-usul bonek sendiri tercetus pada 1987. Berbagai versi munculnya sebutan Bonek memiliki sejarah yang cukup panjang seiring langkah tim Persebaya Surabaya di kancah kompetisi Indonesia.
Pada era perserikatan, Persebaya lolos ke final melawan Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang dulu masih bernama Stadion Utama Senayan. Kala itu suporter Persebaya datang ke Jakarta secara mandiri tanpa ada kordinasi.
Puluhan ribu suporter asal Surabaya datang ke ibu kota dan tidak memegang tiket. Jangankan tiket pertandingan, uang untuk menginap dan makan saja mereka tidak punya. Akhirnya para suporter asal Surabaya itu terlantar di Jakarta.
Dilansir dari Kompas.com, sebutan nama Bonek tersebut muncul dari pengusaha Dahlan Iskan yang memang menjadi penggemar Persebaya. Dahlan menyebut suporter Persebaya itu dengan sebutan Bonek atau bondho nekat karena nekat datang ke ke luar kota namun tak memiliki modal.
Karena hanya punya modal nekat saja, membuat para bonek dicap negatif. Mereka diduga sempat melakukan aksi kejahatan demi mendapatkan uang demi bisa menyambung hidup selama mendukung Persebaya di berbagai daerah di Indonesia.
Suporter Bonek (Kompas.com)
Namun seiring perkembangan waktu, bonek mulai berubah. Bonek mulai meninggalkan hal-hal negatif. Mereka kini sudah jatuh dari citra negatif suporter yang meresahkan banyak orang.
Bahkan Bonek beberapa kali melakukan aksi sosial ketika ada bencana alam datang di Indonesia. Suporter Bonek pun kini kerap menunjukan rasa simpatik kepada masyarakat. Bonek, sepak bola, dan Surabaya adalah tiga hal yang sulit dipisahkan dan selalu berkaitan satu sama lain.
Suporter Bonek (Suara.com)