Rumah Sakit Jiwa atau RSJ banyak merawat pasien yang mengidap gangguan jiwa atau biasa disebut ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa). Mayoritas pasien RSJ merupakan kaum pria yang menjalani perawatan di RSJ. Lalu kenapa pria banyak yang idap gangguan jiwa?
Menurut beberapa penelitian, pria secara sosial dianggap lebih sulit untuk mengekspresikan ketika menghadapi masalah atau alami stres. Jika banyak wanita memilih menangis saat sedang stres, kaum pria biasanya hanya diam dan memendam masalah.
Alhasil membuat banyak pria yang memiliki tingkat kerentanan alami gangguan jiwa yang presentasenya jauh lebih tinggi dibandingkan kaum wanita. Pria sebagai tulang punggung keluarga dan menjadi kepala keluarga rentan menghadapi masalah.
Faktor penyebab stres bermacam-macam. Jika terlambat diatasi maka tingkat stres akan bertambah dan menyebabkan masalah kesehatan hingga memicu menurunnya imunitas tubuh.
Beban hidup yang besar menjadi salah satu faktor pria menjadi stres. Beragam cara dilakukan untuk mengurangi tingkat depresi kaum pria, misalnya dengan mengekspresikan kondisi psikologi seperti yang dilakukan wanita, misalnya menangis atau bercerita pada sahabat atau keluarga untuk mendapatkan solusi.
Pasien Rumah Sakit Jiwa yang Idap Gangguan Jiwa (Merdeka.com)
Para pria yang menjadi pasien di RSJ beragam waktu pengobatannya karena tingkat keparahannya orang berbeda-beda. Peran keluarga juga cukup besar untuk memberikan pendekatan kepada pasien ketika sedang menjalani perawatan termasuk saat sudah pulang ke rumah.
Pasien yang berada Rumah Sakit Jiwa harus melakukan terapi di RSJ dengan melakukan kegiatan sosial atau mempersiapkan pasien gangguan jiwa untuk kembali ke rumah dan masyarakat, misalnya melakukan aktivitas membersihkan rumah agar bisa dilakukan usai tiba di rumah dan membiasakan diri mengajak komunikasi. Termasuk kegiatan positif lainnya seperti bernyanyi, bercocok tanam, dan disiapkan mental untuk bisa bekerja kembali setelah sembuh dari gangguan jiwa.
Pasien Rumah Sakit Jiwa yang Idap Gangguan Jiwa (Okezone)