Guru di Kanada Ini Dipecat Cuma Karena Pakai Hijab, Beritanya Jadi Kontroversi

Guru di Kanada Ini Dipecat Cuma Karena Pakai Hijab, Beritanya Jadi Kontroversi

Fatemeh Anvari, wanita asal Quebec, Kanada sedang jadi perbincangan hangat setelah dirinya dianggap menantang aturan karena menggunakan hijab saat mengajar.

Ya, Fatemeh adalah seorang guru (pegawai negeri) dan bergama muslim. Di Kanada sendiri, pemerintahnya menerapkan peraturan bahwa tak boleh ada pegawai negeri yang mengenakan simbol ketika bekerja. 

Undang-undang mereka sangat melarang keras para pegawai negeri seperti polisi, pengacara, sopir bus, dokter, guru, untuk memakai sorban, salib dan hijab.

Dan ketika Fatemeh ketahuan mengenakan hijab saat mengajar, penampilannya itu langsung membuatnya dipecat dari pekerjaannya.

Islamofobia memang masih begitu marak terjadi di Kanada. Tetapi setelah kasus Fatemeh tersebar, banyak para kritikus yang menilai bahwa undang-undang pemerintah Kanada benar-benar tidak adil.

Fatemeh bekerja sebagai guru kelas 3 sekolah dasar di Chelsea, Quebec. Awal bulan ini, ia dikabarkan tak boleh lagi melanjutkan pekerjaannya sebagai guru karena hijab yang ia pakai telah menentang aturan Bill 21.

Undang-undang Bill 21 memang sangat berdampak besar pada sekolah-sekolah di Kanada.

"Ini bukan tentang pakaian saya. Ini adalah masalah yang lebih besar... Saya tidak ingin ini menjadi hal pribadi karena itu tidak akan ada gunanya bagi siapa pun," kata Fatemeh kepada CTV News. "Saya ingin ini menjadi sesuatu di mana kita semua berpikir tentang bagaimana keputusan besar mempengaruhi kehidupan lain," tambahnya.

Fatemeh Anvari, guru asal Quebec Kanada yang dipecat hanya karena menggunakan hijab saat mengajar (detik.com)

Pemecatan terhadap Fatemeh pun menuai protes di sekolahnya, siswa dan stafnya dengan memasang pita hijau dan poster untuk memberinya dukungan. 

Di hari Senin (13/11), Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan tak ada yang harus kehilangan pekerjaan mereka hanya karena agama. Namun, ia tetap tak mau campur tangan soal pemecaran Fatemeh karena ia tidak ingin adanya pertarungan dengan pemerintah federal.

Pemimpin parta demokrat baru, Jagmeet Singh mengatakan bahwa skill Fatemeh sebagai guru benar-benar tak diragukan.

Menurutnya, sangat penting untuk bisa memastikan kalo warga Quebec juga sama sekali tak setuju dengan peraturan hilangnya pekerjaan hanya karena perihal agama.

"Tetapi karena penampilannya dan cara mereka berpakaian, dia tidak lagi bisa mengajar anak-anak ini. Itulah semua yang salah dengan undang-undang ini," ujarnya.

Fatemeh Anvari menegaskan jika hijab menjadi bagian dari identitasnya sebagai seorang Muslim.

"Ya, saya seorang Muslim, tetapi bagi saya, hijab memiliki arti lain bukan hanya identitas saya dan bagaimana saya memilih untuk mewakili diri saya sebagai orang yang kuat di dunia. Dan hijab adalah simbol agama di penghujung hari, jadi itu sebabnya ia memiliki konflik dengan hukum," tutup Fatemeh.

Fatemeh Anvari, guru asal Quebec Kanada yang dipecat hanya karena menggunakan hijab saat mengajar (detik.com)