Kisah Seorang Pendeta Nikahi Mayat Pacarnya yang Meninggal Karena Ia Paksa Aborsi

Kisah Seorang Pendeta Nikahi Mayat Pacarnya yang Meninggal Karena Ia Paksa Aborsi

Laporan mengatakan seorang pendeta di Nigeria yang memiliki gereja di daerah Akwakuma di Owerri mengaku membunuh tunangannya yang sedang hamil. Wanita bernama Chioma dipaksa menggugurkan kandungan karena hamil di luar nikah. Ia kemudian meninggal ketika di tengah proses aboorsi.

Menurut laporan, dia dan almarhum telah berkencan selama sekitar lima tahun dan bertunangan pada tahun 2020 sambil bersiap untuk melakukan pernikahan mereka segera.

Namun, saat persiapan pernikahan sedang berlangsung, almarhum hamil dan pendeta diduga memintanya untuk menggugurkannya, sebuah ide yang dia tolak dengan keras.

Pendeta tersebut diduga mengundang wanita itu kemudian dan menyajikan minuman yang dicampur dengan zat yang membuatnya tidak sadarkan diri.

Potret pria yang ternyata pendeta dan membunuh kekasihnya yang hamil (sleekgist.com)

Dia kemudian membawanya ke rumah sakit di mana dokter menolak untuk melakukan aborsi lebih jauh tetapi dia diduga bersikeras mereka melakukannya. Dalam proses melakukan aborsi, wanita yang masih tidak sadarkan diri itu mulai memuntahkan darah.

Merasakan bahaya, abdi Tuhan kembali membawanya ke rumah sakit lain untuk perawatan tetapi dia tidak selamat.

Dia ditangkap menyusul pengaduan ke polisi oleh keluarga Chioma setelah dia diduga mengaku memberi zat ke dalam minumannya sebagai upaya untuk menggugurkan kehamilan sang kekasih. Sebuah laporan otopsi juga mengkonfirmasi hal itu.

Pendeta kemudian dibebaskan dengan jaminan setuju dengan keluarga almarhum untuk menikahi mayatnya.

Dia kemudian melakukan semua ritual yang diperlukan setelah almarhum dimakamkan.

Sementara itu, tampaknya pihak keluarga tidak sepenuhnya ikhlas.

Sebuah sumber dari keluarga mengatakan: 

“Keluarga korban tidak menginginkan masalah, dia sebenarnya dari keluarga Kristen yang sangat kuat, saudara laki-lakinya adalah pendeta dan ibunya adalah orang Kristen yang setia. Gereja masih memanggil pria ini untuk datang dan berkhotbah dan memberikan pelayanan, dia masih seorang guru teologi di seminari Bethel, orang ini berjalan bebas seperti tidak ada yang terjadi tetapi kami tidak akan tinggal diam.”

Korban yang meninggal ketika aborsi (beinnews.in)

Foto-foto pendeta yang malu dan tampak sedih serta kekasihnya yang sekarang telah meninggal beredar online. Banyak orang kemdian bereaksi dan mengungkapkan kesedihan atas kasus tersebut.

Potret pendeta yang menguburkan kekasihnya yang ia bunuh (ghbase.com)