Banyak orang awam yang mengira nyeri di dada disebabkan oleh penyakit jantung, dan banyak juga penderita asam lambung yang mengira sakit di dada merupakan bagian dari masalah sakit asam lambung.
Padahal tidak bisa sembarangan mendiagnosa, karena nyeri di dada bisa disebabkan oleh keduanya. Baik asam lambung maupun penyakit jantung. Lalu apa perbedaan nyeri dada dari keduanya? Yuk simak penjelasannya berikut ini .
Penyakit Jantung
Pada penyakit ini, nyeri dada disebabkan oleh gangguan keseimbangan kebutuhan dan ketersediaan oksigen atau aliran darah yang menimbulkan metabolisme anaerob penghasil asam laktat. Saat asam laktat berlebih pada sel-sel otot jantung bisa menyebabkan rasa nyeri di dada.
Selain nyeri, biasanya akan diiringan dengan dada terasa tertekan benda berat atau sesak saat beraktifitas, gangguan irama jantung, pingsan dan lainnya.
Asam Lamung
((undefined undefined))
Sebaliknya, bagi penderita GERD atau asam lambung biasanaya merasakan rasa terbakar di sekitar dada karena regurgitasi asam lambung. Gejala lainnya adalah, sering sendawa, kembung, dan nyeri ulu hati saat terlambat makan. Nyeri dada juga bisa ditimbulkan akibat iritasi pada mukosa lambung atau duodenum.
Nah, meskipun samar perbedaan keduanya, akan lebih akurat jika pasien dengan keluhan nyeri dada melakukan pemeriksaan penunjang seperti rekaman jantung, treadmill test atau ekokardiografi.
( (medanta.org)