Asik! Wisma Atlet Asian Games Beralih Fungsi Jadi Rusunawa Murah Meriah

Setelah Asian Games 2018 berakhir, Wisma Atlet berubah jadi rumah yang terjangkau untuk rakyat. Pindah sana apa yuk?

Asian Game 2018 di Indonesia sudah berakhir. Kenanganya masih terngiang di hati para atlet dari berbagai bangsa di Asia dan orang Indonesia sendiri. Wajarlah, acara Asian Games tergolong berhasil dan jadi sorotan dunia.

Ada banyak medali emas yang berhasil digondol atlet-atlet berprestasi kita buat Indonesia. Kita juga berada di peringkat 4 raihan medali emas, ya tetep masih kurang ketimbang China, Jepang, dan Korea Selatan. Tapi ini adalah prestasi yang membanggakan buat mereka dan negara.

Setelah perhelatan pesta olahraga se-Asia ini rampung, ada kabar menarik yang sedang jadi bahan pembicaraan saat ini. Kabarnya nih, wisma yang digunakan untuk para atlet Asian Games kemarin bakal digunakan sebagai rusunawa dengan harga terjangkau untuk masyarakat.

Rumah susun sewa (Rusunawa) tersebut akan dialokasikan untuk kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah. Adapun tarif sewanya sekitar sepertiga dari upah minimum (UMP) di Jakarta. 

Kabarnya, harga sewa rusunawa tersebut berkisar antara Rp1 juta rupiah untuk setiap bulannya. Asik gak tuh? Cukup terjangkau lah untuk warga Jakarta yang UMR-nya lumayan.

Nampak wisma atlit asian game megah dan kokoh (nusantaratv.com)

Karena tarif yang kelewat murah itu, nantinya para calon penghuni rusunawa bakalan diseleksi dulu biar program rusunawa murah ini bisa tepat sasaran. Sehingga mereka yang tinggal di rusunawa tersebut memang warga yang memiliki penghasilan rendah. Termasuk juga pegawai negri sipil (PNS), TNI, dan Polri yang memiiki pangkat rendah.

"Itulah standar dari tarif sewa berdasarkan aturan menteri, kira-kira sepertiga dari penghasilan UMP. Ya jadi sekitar Rp1 jutaan," ujra Moch. Yusuf Hari Agung selaku Direktur Rumah Umum dan Komersial Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian.

Di sisi lain, ada juga kemungkinan tarif sewa Rp 1 jutaan per bulan itu akan diubah Sekretaris Negara (Setneg). Acuannya adalah Pasal 27 Peraturan Menteri (Permen) Nomor 1/2018 mengenai Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah Susun.

"Bisa jadi keterjangkauan masyarakat kurang, seperti di Rawa Bebek hanya Rp740 ribuan per bulan. Buat biaya operational dan maintenance bisa disubsidi Pemprov DKI Jakarta. Tapi kalau ini, ya Setneg yang subsidi kekurangan biaya maintenance," ujar Yusuf.

Rusunawa murah hanya 1 juta perbulan (edukasi.kompas.com)

Bersahabat banget nih aturan pemerintah buat kenyamanan tempat tinggal layak huni masyarakat kecil. 

Terus awasi seleksinya ya, biar rusunawa tersebut tersalurkan buat masyarakat yang berpenghasilan kecil. Buat kalian yang berpenghasilan rendah dan tinggal dekat situ, cobain deh daftar dulu, siapa tau lolos seleksi. Kan asik tuh bisa tinggal di rusunawa yang bersih dan rapi. Gedung baru lho itu.... 

Wismanya nampak warna warni (medium.com)