Sebagai suri tauladan Islam di dunia, ada banyak sunnah dan kebiasaan Nabi Muhammad SAW yang sepatutnya diikuti oleh setiap umat muslim di dunia. Termasuk pola tidurnya.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh pakar kesehatan, pola tidur Nabi Muhammad diyakini dapat membuat tubuh menjadi sehat dan bugar. Apalagi semasa hidupnya Nabi Muhammad sendiri hanya mengalami sakit selama 2 kali saja. Yakni saat diracuni oleh orang Yahudi dan saat menjelang ajalnya.
Menurut laporan dari Health, peneliti di New York University School of Medicine, Profesor Joyce Walsleben mengatakan kalo tidur dengan mematikan lampu seperti yang dilakukan Nabi Muhammad dapat meningkatkan sekresi hormon melatonin.
Hormon ini diproduksi oleh kelenjar pineal dengan fungsinya untuk mengatur ritme tidur, meningkatkan kekebalan tubuh, menyehatkan jantung dan menghambat kolesterol.
Ilustrasi tidur (pexels.com)
Nabi Muhammad sendiri selalu tidur dengan memadamkan cahaya lampu. Seperti dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Padamkanlah lampu-lampu di malam hari pada saat kalian tidur malam, kuncilah pintu dan tutuplah bejana, makanan dan minuman."
Selain itu, Nabi Muhammad juga selalu tidur dalam posisi miring ke kanan. Seperti hadis yang diriwayatkan oleh HR Al-Bukhari "Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu."
Ilustrasi tidur (pexels.com)
Nah cara tidur ini pun telah dibuktikan oleh penelitian pada The Journal of American College of Cardiology dan dipublikasikan oleh New York Times 21 Februari 2011 bahwa tidur dengan memposisikan badan ke kanan jauh lebih baik karena mengurangi resiko kegagalan fungsi jantung.
Kemudian Nabi Muhammad juga kerap tidur dengan bertopang dengan telapak tangan kanannya. Seperti yang dikatakan Hudzaifah radhiyallahu anhu bahwa "Nabi SAW jika ingin tidur di malam hari, maka beliau meletakkan tangannya di pipinya (yang kanan), kemudian mengucapkan, Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup)."
Menurut beberapa penelitian mengenai hal ini, sirkulasi darah di dalam tubuh dapat berjalan lebih lancar. Selain itu, Rasulullah juga tak menyarankan umatnya untuk begadang. Ia selalu tidur lebih awal selepas salat isya.
Hadis HR. Bukhari menyebutkan "Bahwasanya Rasulullah SAW membenci tidur malam sebelum (salat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya."
Sedangkan dari sisi kesehatan, terlalu sering begadang dapat memicu organ hati yang semakin sulit melakukan ekskresi racun sehingga menyebabkan kanker hati.
Ilustrasi begadang (idntimes.com)