Penyakit jantung belakangan telah menjadi masalah serius, tak terkecuali untuk atlet dan pegiat olahraga. Bagaimana tidak, telah banyak kasus henti jantung yang menyerang olahragawan saat sedang berada di lapangan, termasuk Markis Kido dan Christian Eriksen.
Nyatanya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa fakta penyakit jantung adalah pembunuh nomor 1 di dunia, pada rentang Tahun 2000-2019. Di Indonesia, penyakit jantung juga berada pada urutan pertama.
Olahragawan yang diasumsikan sehat pun tak luput dari serangan jantung. Jika tidak ditangani dengan baik, kasus kematian seperti yang dialami oleh Markis Kido akan menjadi momok. Sedangkan Eriksen sangat beruntung karena mendapat penanganan yang tepat dari rekannya saat itu.
Untuk menghindari hal yang fatal, pihak KONI menggelar webinar yang bertema Jantung Sehat Bagi Atlet dan Pegiat Olahraga. Acara digelar KONI Pusat dan PP PERKI yang bekerjasama dengan VOI.ID, ERA.ID dan Paragram.id Kamis, 1 Juli 2021 jam 10.00 WIB.
Salah satu pembicaranya adalah Staf Medik Kardiologi Pediatrik dan Penyakit Jantung Bawaan, Radityo Prakoso. Di dalam acara, dia menyebutkan tentang teknik CPR yang benar menurut standard kesehatan.
Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, Ketua KONI Pusat (YouTube Era.id)
- Pastikan lingkungan aman untuk resustasi
- Aktifkan emergency, misalnya minta tolong pada orang sekitar.
- Cek respon, lakukan tepukan pada bahu, sambil memanggil secara keras. Kalau tak ada respon maka sebaiknya mencari bantuan.
- Kompresi dada, baringkan di tempat alasa keras. Jika berada di permukaan, pindahkan ke bawah dengan hati-hati.
- CPR di tulang dada, tekan 5-6 cm dengan cepat, tekan dan lepas.
- Minimalkan interupsi saat CPR supaya korban selamat
- Posisi tangan harus lurus selama memberikan CPR.
Itulah beberapa langkah yang harus dilakukan jika menemui kasus henti jantung di sekitar kamu. Yuk pelajari caranya dengan benar untuk meminimalisir akibat fatal dari serangan penyakit jantung secara mendadak.
Webinar Jantung (YouTube @eradotid)