Lonjakan COVID-19 di sejumlah daerah ternyata menyesakkan hati. Salah satunya yang terjadi di daerah Indramayu, Jawa Barat. Salah seorang warga setempat yang terpapar COVID-19 harus meninggal dunia karena tidak mendapatkan Rumah Sakit (RS) akibat tempat tidur di RS penuh.
Dilansir dari Republika, laki-laki berusia 43 tahun tersebut sempat datang ke lima RS namun tak bisa mendapatkan perawatan. Laki-laki yang tidak diketahui identitasnya tersebut mengidap COVID-19 bergejala berat. Sebelumnya pihak keluarga membawa pasien ke Puskesmas dan mendapatkan rujukan.
Kepala Puskesmas Lohbener, Uswatun Hasanah sudah menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa kondisi RS di Indramayu sudah sangat penuh karena lonjakan COVID-19. Namun pihak keluarga berusaha untuk membawa pasien mencari RS.
Keluarga pun membawa pasien dengan mobil bak terbuka. Kondisi pasien semakin lemah ketika lima RS menolaknya. Akhirnya ia pun menghembuskan nafas terakhir di dalam mobil bak teruka.
Mobil bak terbuka itu terpaksa dipakai oleh keluarga pasien karena mobil Ambulans tidak bisa menjemput ke Puskesmas. Karena lama, akhirnya keluarga mengambil jalan pintas untuk menggunakan kendaraan lain.
Ilustrasi Pasien COVID-19 (Kompas.com)
Setelah kejadian tersebut viral, Bupati Indramayu Nina Agustina mengimbau kepada seluruh pimpinan RS di Indramayu untuk menambah jumlah tempat tidur. Tentunya penambahan tempat tidur dan fasilitas lainnya juga akan dibarengi dengan penambahan tenagas kesehatan seperti dokter dan perawat.
Kondisi miris seperti itu tak cuma terjadi di Indramayu, karena dialami di beberapa daerah lain yang mulai kekurangan jumlah tempat tidur di RS. Semoga apa yang dialami pasien COVID-19 meninggal dunia di jalan menjadi peristiwa yang terakhir.
Ilustrasi Pasien COVID-19 (AyoBogor.com)