Check Point Research (CPR) baru-baru ini menyebutkan sejumlah aplikasi di Android yang tidak aman dalam menjaga data penggunanya. Hal itu bisa berpotensi mengakibatkan kebocoran data dan bisa disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
CPR juga menjelaskan dalam beberapa bulan terakhir banyak pengembang aplikasi yang melindungi data pengguna dengan tidak mematuhi peraturan yang berlaku. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dikatakan bahwa peneliti menemukan banyak kerentanan dalam 23 aplikasi, 13 diantaranya bisa diakses secara terbuka lewat database real time.
Namun dalam laporan tersebut hanya disebutkan lima aplikasi berikut ini.
ilustrasi hacking (freepik)
ilustrasi hacking (freepik)
iFax
Aplikasi faks seluler yang menyimpan semua dokumen pengguna ke database cloud yang mudah diakses.
Screen Recorder
Diunduh lebih dari 10 juta kali, dilaporkan Screen Recorder menyimpan password akun di layanan cloud yang sama dengan penyimpanan rekaman yang dibuat oleh aplikasi.
ilustrasi hacking (freepik)
Astro Guru
Aplikasi horoskop yang menyimpan secara lengkap nama, tanggal lahir, jenis kelamin, lokasi GPS, alamat email, dan informasi pembayaran pengguna.
Logo Maker
Aplikasi desain grafis dengan lebih dari 170.000 pengguna. Ditemukan bahwa semua nama lengkap pengguna, username, email, dan password da[at diakses CPR.
T’Leva
Aplikasi taksi online dari Angola yang meninggalkan riwayat teks antara pengemudi dan pengendara, data lokasi, nama lengkap, dan nomor telepon yang dapat diakses.