Sebelumnya militer Amerika Serikat menyatakan bahwa puing-puing dari roket milik negara China ini akan menghantam bumi dan jatuh ke negara Uwak SA, meskipun lokasi persisnya belum diketahui hingga saat ini. Diperkirakan lagi, puing-puing lainnya juga akan terjatuh hingga ke daerah Asia Tengah, tepatnya di Turkmenistan.
Berdasarkan orbit roket, puing-puing tersebut bisa jatuh hingga ke New York, Madrid, Beijing, Chile, hingga Wellington. Dikutip dari CNN,daftar negara yang kemungkinan menjadi lokasi mendaratnya puing roket bertambah dengan adanya Turkmenistan.
Ahli Astrofisikawan dari Harvard University, Jonathan McDowell mengatakan jika roket Long March 58 ini akan menggunakan kecepatan 28.968 km per jam saat jatuh ke bumi. Namun sebagian besar roket mungkin akan terbakar di atmosfer dalam perjalannya saat jatuh ke bumi.
(The Guardian)
“Kami memperkirakan itu roket akan masuk kembali antara tanggal delapan dan sepuluh Mei .Benda tersebut berjalan dengan kecepatan 18 ribu mil per jam,” ujar McDowellz.
Roket yang diluncurkan pada 29 April kemarin diprediksi akan jatuh ke bumi pada hari Minggu 9 Mei 2021 saat ini. Meskipun begitu dikabarkan bahwa nanti saat jatuh ke bumi, puing roket diprediksi tidak akan menghantam kawasan pemukiman warga. Resiko resiko jatuh juga menyebab kerusakan kecil.
REUTERS,Carlos Garcia Rawlins