Narkoba memang menjadi kasus yang paling sulit diberantas di belahan dunia manapun. Baru-baru ini, Rio Reifan dikabarkan kembali ditangkap untuk keempat kalinya terkait kasus penyalahgunaan narkoba.
Ditangkap berkali-kali untuk kasus yang sama memang terdengar mengerikan. Orang awam akan berpikir bagaimana seorang Rio Reifan bisa terjatuh ke lubang yang sama berkali-kali. Nyatanya, Rio Reifan bukan satu-satunya yang mengalami hal ini.
Di luar sana, mungkin ada banyak sekali orang yang terjatuh berkali-kali dan seolah tak mungkin bisa lolos. Nyatanya, bahkan para ahli pun mengungkapkan bahwa mungkin tak ada orang yang bisa benar-benar sembuh setelah menjadi pengguna narkoba.
Bahkan kuasa hukum Rio Reifan, Alamsyah Rambe, mengungkapkan bahwa kliennya tergolong pecandu berat dan sulit disembuhkan. Meski demikian, dia tidak bermaksud mengatakan bahwa Rio tidak memiliki harapan.
"Yang namanya pecandu, jadi susah untuk bisa sembuh seratus persen. Kayak teman-teman yang ngerokok misalnya, pecandu rokok itu susah untuk selesai," ungka Alamsyah Rambe.
Rio Reifan Sudah Jadi Pecandu Narkoba (Kompas)
"Saya enggak bisa bilang (rehabilitasi) itu enggak berhasil, karena setiap manusia berbeda. Mungkin nih, mungkin faktor lingkungan teman-temannya itu masih ada," lanjutnya.
Statement yang sama pernah diungkapkan oleh Kepala Biro dan Protokol Badan Narkotika Nasional (BNN) Brigadir Jenderal Polisi Sulistyo Pudjo Hartono. Dia menegaskan bahwa penggguna narkoba bisa sembuh tapi tidak 100 persen.
Rio Reifan (Detik)
"Kalau orang sudah make (narkoba), mana bisa (sembuh) 100 persen? Kan sebagian sarafnya sudah rusak," ungkapnya saat itu.
Karenanya, kasus Rio Reifan ini seolah mengingatkan kita bahwa narkoba pada dasarnya bukan bagian dari gaya hidup sehingga harus dijauhi. Pasalnya, penggunaannya jelas-jelas akan merusak generasi bangsa.
Ilustrasi Pecandu Narkoba (Riaurealita)