Pendapat Akademisi Unpad Soal Dark Jokes yang Bisa Dikaji Secara Ilmiah, Kamu Termasuk Suka?

Dark Jokes semakin banyak digunakan dinikmati, meski ada sebagian yang bilang gak lucu.

Dark Jokes ramai dikalanga warga Twitter. Para pengguna media sosial ini gak canggung untuk melemparkan humor yang bisa bikin orang merasa, 'gak tepat'.

Ya, dark jokes memang kadang hanya bisa dipahami orang-orang tertentu dan yang sefrekunsi. Dark Jokes adalah humor atau candaan yang dianggap tabu.

Soalnya membahas sesuatu yang bukan bahan komedia biasa. Misalnya ada bencana, kematian, kecelakaan, musibah dan kemalangan yang dialami manusia.

Orang yang melempar dark jokes, bukan cuma bisa danggap gak lucu. Tapi gaksopan juga gengs, apalagi kalau gak tepat waktu dan tempatnya.

Yah, nyatanya dark jokes semakin banyak digunakan saat ini. Seorang akademisi Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, S. Kunto Adi Wibowo megemukakan pendapatnya.

Baginya dark jokes bisa digunakan untuk melakukan kajian komunikasi. Dia menjelaskan kalau dark jokes digunakan anak muda dan gak bisa diterima sebagai sesuatu yang lucu bagi generasi tua.

Dark Jokes anak muda (wrcbtv.com)

"Mungkin ini humornya zaman anak-anak muda. Saya gak bisa ketawa kalau ada dark jokes. Demikian halnya orang tua saya tidak bisa ketawa kalau ada satire jokes di zaman saya," ungkap Kunto.

Dark jokes bisa jadi candaan yang lucu, bisa tampil menjadi komediayang asyik. Tapi bisa juga menjelma menjadi sesuatu yang merendahkan dan meremehkan.

"Kita harus pending adjust, sebenarnya ada apa di balik dark jokes. Apakah semata merendahkan orang supaya kita merasa lebih baik atau nyaman, ataukah ada semacam refleksi terkait dengan society," jelasnya.

Biasa digunakan anak muda (jeda.id)

Kunto menjelaskan memang perlu ada kajian lebih lanjut soal dark jokes ini. baik atau gak, seberapa banyak pesan refelktif yang ingun disampaikan hingga kajian semiotik dark jokes.

Dia menjelaskan kalau media sosial adalah tempat yang terbuka dan demokratis. Jadi gak masalah jika merebak dark jokes bahkan twit war. Karena orang bebas mengemukaan pendapat.

Menurut kalian gimana gengs?

Reza Arap (republika.co.id)