Kenapa Patung Jenderal Soedirman di Jakarta Dibuat Sedang Memberi Hormat? Inilah Cerita di Baliknya

Kenapa patung Jenderal Soedirman di Jakarta dibuat sedang memberi hormat? Inilah cerita di baliknya.

Di Jakarta, ada sebuah patung seorang tokoh penting di masa perjuangan kemerdekaan Indonesia dulu. Patung itu adalah patung Panglima Besar Jenderal Soedirman.

Patung Jenderal Soedirman berdiri kokoh di taman yang terletak di tengah jalan raya. Lokasi berada persis di jalan raya yang dinamain nama besarnya. Tepatnya di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Tapi mungkin banyak yang belom tau nih. Kenapa patung Jenderal Soedirman di Jakarta dibuat sedang memberi hormat? Soal ini, ada ceritanya sendiri gengs.

Patung Jenderal Soedirman dibuat oleh Edi Sunaryo, pematung asal Bandung, Jawa Barat. Menurut cucu Jenderal Soedirman, Ganang Soedirman, "Kami bikin menghormat, karena beliau ingin menghormat kepada rakyat."

Secara keseluruhan, tinggi patung Jenderal Soedirman mencapai 11 meter. Patung Jenderal Soedirman terdiri atas patung inti yaitu sosok Jenderal Soedirman setinggi 6,5 meter. Patung itu dibuat dari perunggu seberat 4 ton.

Patung Jenderal Soedirman di Jakarta (kompas.com)

Menurut Ganang, pembuatan patung itu didanai oleh keluarganya dan kemudian disumbangkan ke Pemeritah Provinsi DKI Jakarta sekitar tahun 2003-2004. Saat itu, DKI Jakarta dipimpin oleh Gubernur Sutiyoso.

Patung Jenderal Soedirman yang dibuat sedang memberi hormat ini pernah disentil sebelumnya dalam satu adegan di film "Naga Bonar Jadi Dua". Di film itu, Naga Bonar yang diperankan Deddy Mizwar, mempertanyakan kenapa seorang jenderal dan pahlawan Indonesia justru memberi hormat kepada warga yang berlalu lalang?

"Beliau ingin menghormat kepada rakyat ini, beliau tidak mau dihormati. Suatu ketika di film 'Naga Bonar', Bang Deddy naik itu, 'turunkan tanganmu jenderal, kau nggak layak'," ungkap Ganang.

"Nggak, Soedirman hormat kepada siapapun juga," lanjutnya.

Kenapa patung sang jenderal dibuat sedang memberi hormat? (mediaindonesia.com)

"Menurut eyang putri saya, beliau (Jenderal Soedirman) merasa beliau pemangku jabatan, pemangku jabatan harus memberikan hormat kepada yang memberikan jabatan, yaitu rakyat ini," kata Ganang.

"Soedirman dipilih bukan oleh presiden, tapi oleh para Panglima Kodam, yang melantik presiden. Beliau merasa harus menghormati rakyat ini. Karena itu dibuat gestur hormat," ungkap cucu Jenderal Soedirman ini.

Ganang menyebutkan, pembuatan patung dnegan gestur sedang hormat itu pernah ditanyakan oleh dua mantan Panglima TNI. Salah satunya adalah Jenderal (Purn.) Wiranto.

"Pak Wiranto sempat tanya, 'kenapa kau buat itu hormat, kasihanlah, itu ikon kami'. Oh, ndak bapak, itulah Soedirman, Soedirman nggak mau dihormati, ingin menghormati siapapun juga," kata Ganang saat menjelaskan kepada Wiranto.

"Itu tangan diturunkan kalau amanahnya sudah nggak ada, tapi kan kebetulan beliau meninggal amanahnya masih ada, jadi sampai kapanpun nggak akan turun tangan itu," ungkap Ganang.

Jenderal Soedirman meninggal dunia pada 29 Januari 1950. Saat itu usianya masih 34 tahun. Soedirman lahir pada 24 Januari 1916 dan telah memimpin beberapa peperangan melawan penjajah kolonial di beberapa daerah di Jawa Tengah. 

Taktiknya yang paling terkenal adalah perang gerilya. Atas jasa-jasanya, sosok Jenderal Soedirman menjadi pahlawan nasional.

Hal ini juga sempat dipertanyakan oleh Jenderal (Purn.) Wiranto (voi.id)