Stroke terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke otak tersumbat, atau pembuluh darah di otak pecah. Ketika berbicara tentang stroke, setiap dokter menekankan pentingnya mengenali tanda-tanda stroke dan menindaklanjutinya.
Coba tes ini: Kalau kamu mengira seseorang mengalami stroke, minta dia untuk tersenyum. Apakah satu sisi wajah terkulai? Suruh dia mengangkat kedua lengan. Apakah yang satu melayang ke bawah? Beri dia kalimat sederhana untuk diulangi. Apakah kalimatnya gak jelas atau aneh?
Kalau ada tanda-tanda ini yang terjadi, segera periksa. Selain itu berikut ini gejala stroke yang perlu kamu tahu.
1. Bisa terjadi pada siapa saja
Meski risiko stroke meningkat seiring bertambahnya usia, siapa pun, bahkan bayi dan anak-anak, bisa mengalami stroke.
"Banyak orang mengabaikan gejala karena mereka pikir mereka terlalu muda untuk terkena stroke," jelas Rani Whitfield, MD, dokter pengobatan keluarga.
2. Menunggu adalah hal terburuk untuk dilakukan
Jika menunda pengobatan, lebih banyak sel otak yang mati.
"Beberapa orang mengabaikan gejala seperti mati rasa di lengan atau ucapan cadel juga tidur dalam posisi yang lucu," kata Grahame Gould, MD, ahli bedah saraf vaskular.
Pastikan keadaanmu daripada menunggu lebih parah.
3. Stroke bisa diobati
Stroke memang bisa diobati, tetapi pengaturan waktunya sangat penting.
"Kami sekarang memiliki obat penghilang gumpalan darah dan intervensi bedah untuk mengobati dan terkadang membalikkan efek berbahaya dari stroke. Namun, pengobatan bekerja paling baik jika diberikan dalam beberapa jam pertama setelah stroke," jelas Thomas J. Grobelny, MD, ahli saraf intervensi dan ahli bedah saraf.
Semakin cepat mencari pengobatan semakin baik.
Gejala stroke (medcom.id)
4. Stroke tidak menyakitkan
"Dengan serangan jantung, pasien mungkin merasakan nyeri dada yang menghancurkan atau rasa sakit. Itu tidak terjadi pada stroke. Faktanya, stroke biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, " jelas Dr. Gould.
5. Jangan abaikan gejala sementara
Serangan iskemik transien (TIA) adalah stroke ringan. Gejalanya sama dengan stroke tetapi bersifat sementara. Kebanyakan hilang dalam beberapa menit atau jam.
6. Dengan kerja keras, penderit bisa membuat kemajuan dalam pemulihan
Terapi rehabilitasi membantu penderita stroke mendapatkan kembali fungsi yang telah hilang. Tapi untuk mendapatkan hasil maksimal, pasien harus mau bekerja sama.
Beberapa jam seminggu dalam terapi tidaklah cukup. Terserah pasien untuk terus bekerja sendiri. Apa yang terjadi di luar sesi terapi itulah yang mengarah pada perubahan nyata.
Segera periksa ke dokter (theglobalmail.com)
7. Pemulihan tidak hanya terjadi di rumah sakit
Memang benar bahwa peningkatan fungsional yang substansial terjadi pada hari-hari dan minggu-minggu setelah stroke. Tapi pemulihan stroke bisa berlanjut selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Jangan menyerah.
"Hingga 80% stroke dapat dicegah," jelas Dr. Whitfield. Turunkan risiko dengan menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol terkendali, mengelola diabetes, berolahraga, dan tidak merokok.
Cegah dengan hidup sehat (universalwellnesssource.com)