Kenapa Ali Jaber Lebih Akrab Disapa dengan 'Syekh' dan Bukan 'Habib'? Ini Alasannya

Kenapa Ali Jaber lebih akrab disapa dengan 'Syekh' dan bukan 'Habib'? Ini alasannya.

Orang-orang di Indonesia lebih mengenal sosok Ali Jaber dengan kata 'Syekh' di depan namanya. Itu adalah gelar untuk hafiz Alquran dan penceramah yang satu ini.

Syekh Ali Jaber lahir dan dibesarkan di Madinah, Arab Saudi. Nah, gelar 'Syekh' di awal namanya ini tampak berbeda dengan cara orang awam di Indonesia menyapa orang-orang keturunan Arab yang biasanya disapa dengan gelar 'Habib'.

Kenapa Ali Jaber lebih akrab disapa dengan 'Syekh' dan bukan 'Habib'?


Pendakwah ini terlahir dengan nama lengkap Ali Saleh Mohammad Ali Jaber. Dia lebih dikenal sebagai Syekh Ali Jaber. Menurut pengakuannya, gelar 'Syekh' sudah disematkan sejak dirinya masih duduk di bangku Sekolah Dasar di Arab Saudi dulu.

Gelar 'Syekh' juga disematkan lantaran dirinya sudah dikenal menjadi salah seorang hafiz atau penghapal Alquran. Dia juga adalah keponakan dari almarhum pamannya, seorang Imam Besar Masjidil Haram.

"Di lingkungan keluarga besar, para guru, kepala sekolah, memanggil saya Syekh Ali. Itu bukan sesuatu yang diharapkan apalagi diminta. Tapi diberikan begitu saja sebagai penghormatan," ungkapnya, dikutip dari Detik.com.

Syekh Ali Jaber, kenapa gak disapa 'Habib'? (globalwakaf.com)

Nah, sapaan 'Habib' yang selama ini disebut oleh orang awam di Indonesia sebenarnya lebih ditujukan kepada orang-orang yang punya garis keturunan Rosulullah SAW. Namun hal ini berbeda dengan sapaan di Arab Saudi.

Jika seseorang punya garis keturunan langsung Rosulullah SAW, orang itu akan disapa dengan Sayyid dan Sayyiddah. Terutama keturunan dari cucu Rosulullah, Husein bin Ali. Termasuk gelar Syarif atau Syarifah, dari garis keturunan Hasan bin Ali.

"Jadi, Syekh itu adalah sapaan gelar. Jadi seorang habib bisa jadi juga syekh, tapi belum tentu habib," katanya.

Gelar 'Syekh' diberikan sejak dia masih kecil (dialeksis.com)

Di balik itu, Ali Jaber mengaku terkadang suka malu ketika menyandang gelar 'Syekh'. Terkadang dia merasa apakah layak dipanggil dengan gelar itu. Apakah akhlaknya pantas dan berhak mendapat gelar tersebut.

Syekh Ali Jaber mengungkapkan bahwa dia sempat ragu ketika pihak penerbit akan merilis buku karyanya dengan gelar tersebut di depan namanya. Bahkan ketika temannya ingin membuatkan akun Instagram untuknya.

Syekh Ali Jaber mengaku meminta mereka untuk tidak mencantumkan gelar Syekh. "Tapi mereka berkeras mau menuliskan gelar itu. Ya sudah lah, saya jalani takdir Allah ini," lanjuntya.

Ali Jaber pun sempat ragu dengan gelarnya itu (arrahmah.com)

Syekh Ali Jaber kembali menegaskan pencantuman gelar itu sebenarnya menjadi beban tersendiri baginya. Gelar tersebut menjadi kontrol baginya agar segala ucapan, sikap, dan perilakunya selalu bertanggung jawab seperti para Syekh dan ulama yang menjadi pendahulunya.

Sejarah mencatat bahwa para syekh telah datang ke Nusantara utnuk membawa ajaran Islam. Makanya, penceramah ini merasa terbebani dengan gelar tersebut.

Gelar itu sebenarnya cukup membebaninya, tapi dia terima (okezone.com)