OMG! Beberapa Negara Ini Rakyatnya Bekerja Seks di Indonesia

Beberapa negara ini rakyatnya katanya bekerja seks di Indonesia. OMG!

Wisata lendir emang sudah ada sejak zaaman kakek-kakek moyang kita, entah wanita atau pria yang dengan sengaja menjajakan tubuhnya demi cuan.

Dan bicara soal itu, korban pidana perdagangan manusia di Indonesia jumlahnya lumayan banyak.

Indonesia jadi target pasar perdagangan seks


Gak cuma itu aja, Indonesia juga jadi pasar orang dari China, Uzbekistan, Thailand, Ukraina, dan beberapa negara lain untuk eksploitasi seksual. Kok bisa?

Hal itu disampaikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga. "Penyebab Indonesia menjadi negara asal karena merupakan negara dengan populasi penduduk yang padat. Secara kuantitatif, masih terdapat penduduk miskin dan sulit mencari pekerjaan," katanya, Kamis (30/7/2020).

Dilansir dari Era.id, Para korban asal Indonesia diperdagangkan ke sejumlah negara antara lain Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Taiwan, Jepang, Timur Tengah, dan beberapa negara Eropa serta wilayah seperti Hong Kong.

"Indonesia menjadi negara tujuan perdagangan orang di antaranya karena merupakan negara tujuan pariwisata dunia," katanya.

Fenomena tindak pidana perdagangan orang yang sering terungkap di Indonesia dalam persidangan, menurut Menteri PPPA, sebagian besar untuk tujuan eksploitasi seksual, yaitu pelacuran, pedofilia, dan eksploitasi tenaga kerja, baik di dalam dan luar negeri untuk bekerja di tempat kasar dengan upah rendah, perkebunan, buruh, dan lain-lain.

PSK (Asumsi.id)

Ada ribuan korban

Menurut data Kementerian Sosial sejak 2016 hingga Juni 2019 terdapat 4.906 korban tindak pidana perdagangan orang di Indonesia.

Sementara itu, data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyatakan selama Januari 2019 hingga Juni 2020, terdapat 155 kasus tindak pidana perdagangan orang dengan 195 korban perempuan dan anak. Dari jumlah itu, sekitar 65 persen atau 101 kasus adalah eksploitasi seksual.

Ilustrasi (Deliknews.com)

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengadakan dialog nasional bertema "Mari Lawan Sindikat Perdagangan Orang dan Akhiri Perdagangan Orang" dalam rangka Hari Dunia Antiperdagangan Orang bekerja sama dengan International Organization for Migration (IOM).

Emang hal ini jadi sangat mengejutkan banget, mengingat negara kita ini ternyata bisa sampai mengimpor pekerja seks.

Berarti emang banyak pria hidung belang yang punya modal tebel yang mampu menyewa wanita-wanita impor itu ya.

Gimana nih menurut kalian soal fenomena tersebut?

Ilustrasi (Posmetro.com)