7 Ramalan Mengerikan Terjadi tahun 2100, Pertanda Kehancuran Bumi Udah Dekat?

Perubahan iklim dan masalah pangan bakalan bikin populasi dunia banyak yang gak bisa bertahan.

Kita semua tahu kalau warisan karbon dari gaya hidup berbasis bahan bakar fosil menyebabkan krisis iklim kepada miliaran orang di masa depan.

Kalau ngomongin masa depan nih, emang bumi bakalan masih ada sampai kapan? Sejauh 2050? 2100? Atau sedikit lebih jauh, mungkin sejauh 2500 dan seterusnya?

Proyeksi iklim di masa depan yang digunakan oleh komunitas ilmiah dan politik internasional umumnya hanya berlaku sampai tahun 2100. Alasannya adalah jangkauan prediksinya emang cuma sampai tahun 2100. Tapi hasil perdiksinya cukup membuat kita tahu kalau bumi semakin mrmburuk.

Menurut ilmuwan David Archer, dampak iklim dari melepaskan bahan bakar fosil C02 ke atmosfer akan bertahan lebih lama dari Stonehenge, lebih lama dari kapsul waktu, lebih lama dari limbah nuklir.

Apa yang terjadi pada bumi seteah tahun 2100? Begini ramalan ilmiah dari pada ilmuwan:

1. Diagnosis Kopenhagen tentang temperatur bumi yang ekstrim

Beberapa kehancuran masa depan ini dibahas secara singkat dalam Copenhagen Diagnosis. Sebuah laporan yang ditulis oleh 26 ilmuwan iklim terkemuka dengan tujuan memperbarui dunia.

Menurut Diagnosis Kopenhagen ini, terlepas dari kapan puncak emisi global akhirnya terjadi, suhu global tidak dapat diharapkan untuk berhenti meningkat hingga beberapa abad kemudian, karena siklus hidup C02 yang sangat panjang.

Karbon yang kita lepaskan ke atmosfer saat ini sedang dalam proses 'pemrograman' potensi kenaikan permukaan laut sekitar 2-5 meter sekitar tahun 2300.

Fenomena kenaikan permukaan laut akibat ekspansi termal (air laut mengembang saat cuaca hangat) dan lapisan es yang meleleh di Greenland dan Antartika adalah ilustrasi sempurna dari inersia iklim yang sedang terjadi.

Akibatnya bumi akan semakin panas, jauh lebih panas dari hari ini gengs.

2. Fertilitas manusia menurun

Pada tahun 2100, populasi dunia diproyeksikan mencapai sekitar 10,9 miliar, dengan pertumbuhan tahunan kurang dari 0,1% - penurunan tajam dari tingkat saat ini.

Antara tahun 1950 dan hari ini, populasi dunia tumbuh antara 1% dan 2% setiap tahun, dengan jumlah orang meningkat dari 2,5 miliar menjadi lebih dari 7,7 miliar.

3. Kekurangan pangan

Temperatur ekstrim (medicalexpres.com)

Keadaan iklim yang ekstrim dan kerusakan lingkungan yang parah, bikin banyak orang susah makan gengs. Semakin banyak orang yang bakalan kelaparan pada tahun 2100 nanti.

Karena banyak yang kekurangan gizi ini, bisa jadi jadi penyebab tingkat fertilitas berkurang.

4. Banyak yang gak bisa bertahan hidup

Lingkungan yang ekstrim, kekurangan makanan juga bikin manusia yang lahir sebelum tahun 2100 susah bertahan hidup. Banyak yang bakalan mati dan hanya 10% aja yang bisa bertahan gengs.

Ngeri banget ya...

5. Urbanisasi

Kekuranga pangan (nytimes.com)

Kehidupan pada tahun 2100 akan ditandai oleh urbanisasi dan kota-kota besar. Pada tahun 2100, diperkirakan 80% populasi dunia akan tinggal di kota.

Urbanisasi yang meningkat kemungkinan dalam upaya untuk mendukung jumlah orang yang banyak. Ini akan menghasilkan munculnya kota-kota baru dan kota-kota besar dengan populasi lebih dari 20 juta.

Menurut proyeksi Universitas Ontario, Lagos, Nigeria akan menjadi kota terbesar pada tahun 2100, dengan sekitar 88 juta orang.

6. Banyak orang tua

Populasi yang menua Secara global, jumlah orang berusia 80 atau lebih diproyeksikan tiga kali lipat pada tahun 2050, dari 137 juta pada 2017 menjadi 425 juta pada 2050, menurut laporan PBB. Pada tahun 2100, diperkirakan akan meningkat menjadi 909 juta, hampir tujuh kali lipat nilainya pada tahun 2017.

Anak-anak muda harus menopang kehidupan mereka yang udah gak produktif.

7. Kepunahan massal

Karena ulah manusia dan iklim yang buruk, banyak hewan dan tumbuhan yang bakal punah gengs. Sebanyak 1,45 juta spesies hewan dan tumbuhan lainnya bakalan musnah dari dunia ini.

Urbanisasi (betterdwelling.com)