Manusia Harus Berterimakasih Dengan Sosok Ini, Tanpanya Mungkin Manusia Sudah Punah Sejak Dulu

Sosok yang berjasa bagi umat manusia bernama Vasili Arkhipov, walaupun namanya tak setenar tokoh besar dunia seperti Albert Einstetin, Isaac Newton namun perlu diketahui bahwa manusia dan dunia berhutang budi kepadanya.

Bagi yang belum tahu, saat itu bisa dikatakan merupakan hari bersejarah bagi umat manusia dan bisa saja saat itu manusia punah dari muka bumi karena tragedi tersebut. 

Pada 27 Oktober 1962, dunia angat genting karena bisa saja terjadi perang nuklir yang akan memusnahkan dunia namun berkat jasa Vasili Arkhipov yang merupakan seorang perwira kapal selam Rusia sehingga berkat jiwa heroiknya berhasil menggagalkan perang nuklir tersebut.  

Foto Bom Nuklir Saat Dijatuhkan

Menurut sumber yang dilansir dari Daily Mirror pada Sabtu (15/6/2019), kisah heroik sang perwira itu baru terungkap setelah 50 tahun kemudian.

Konon pada waktu itu hanya beberapa detik sebelum bencana mematikan nyaris terjadi. Menurut Thomas Blanton direktur Arsip Keamanana Nasional di Universitas George Washington, tahun 2002 menyebutkan, "seorang pria bernama Vasili Arkhipov menyelamatkan dunia."

Tahun 2007, setelah 19 tahun kematian Arkhipov, banyak pihak merasa berhutang budi atas tindakan heroiknya atas upayanya menyelamatkan umat manusia dari kiamat dini yang bisa terjadi karena perang nuklir. 

Kisahnya berawal ketika dunia dalam krisis misil Kuba ketika perwira Arkhipov berada di kapal selam B-59 Soviet di Karibia dengan intruksi menuju Kuba.

Namun, dalam beberapa hari terakhir ketegangan meningkat dengan pesawat mta-mata AS ditembak di atas Kuba sementara lainnnya tersesat dan menyimpang ke udara Soviet.

Tanggal 27 Oktober 1962, kapal selam Soviet ditemukan pasukan AS, mereka mulai menjatuhkan serangan kepada B-59, yang dimaksudkan sebagai tembakan peringatan.

Mereka dipaksa naik ke permukaan, tetapi mereka tidak mengtahui bahwa B-59 memiliki torpedo nuklir taktis dengan kekuatan bom seperti yang dijatuhkan di Hirosima.

liputan6.com

Kapal Selam Nuklir Rusia yang Dinaiki Oleh Vasili Arkhipov

Para petugas meluncurkan rudal tersebut tanpa menunggu persetujuan drai Moskow.

Karena percaya bahwa Perang Dunia III telah terjadi ia, kapten kapal selam Valentin Savitsky memerintahkan torpedo nukrir 10 kiloton dipersiapkan oleh B-59 kepada USS Rundolf.

Para kapten dari Soviet berkata, "Mungkin perang sudah dimulai, kita akan meledakkan mereka sekarang, kita akan mati.

"Tapi kira akan menengglamkan mereka dan tidak akan membuat malu armada."

Jika torpedo B-59 benar-benar diledakan, awan nuklir akan menyebar dari laut ke darat.

AS tentu akan membalas dengan hulu ledak yang lebih dasyat, dan langsung menyerang Moskow.

Pada gilirannya Rusia akan menjatuhkan nuklir di London, dan pangkalan udara Anglia Timur dan konsentrasu pasukan Jerman.

Gelombang bom Rusia berikutnya akan mamusnahkan ekonomi sipil dan lebih dari setengah populasi orang Inggris akan mati.

Sementara itu Pentagon, akan mengikuti rencana nuklir mereka dengan melemparkan 5.5000 senajata nuklir terhadap seribu sasaran termasuk China.

Fakta bahwa skenario kiamat dan musnahnya umat manusia , Vasili Arkhipov yang saat itu berusia 34 tahun dan setara dengan Savitsky yang bertanggung jawab di kapal tersebut.

Saat itu, masing-masing tiga kapten memiliki wewenang untuk meluncurkan torpedo nuklir. Namun hanya bisa dilakukan jika ketiganya menyetujui hal itu. Keduanya seutuju namun Arkhipov menolak, dan meyakinkan bahwa dunia bisa dalam bahaya jika ledakan itu terjadi, dia menjelaskan bahwa serangan dari AS hanya tembakan peringatan.

Pada saat yang sama ketika drama terjadi, Presiden AS Kennedy khawatir jika Rusia salah menafsirkan tuduhan atas serangan itu.

liputan6.com

Setelah terjadi perdebatan, akhirnya kapal selam Soviet naik ke permukaan, dan bertemu dengan kapal perusak AS. Setelah itu mereka hanya diperintahkan untuk kembali ke Soviet. Saat itu orang Amerika tidak tahu jika kapal tersebut dilengkapi torpedo nuklir, dan baru terungkap 50 tahun kemudian.

berkat kepahlawanan Arkhipov telah menghindarkan umat manusia dari kupunahan akibat perang nuklir, setelah itu dirinya dipromosikan menjadi wakil laksamana pada 1981 dan pensiun 1980-an, kemudian meninggal 19 Agustus 1998 karena Kanker ginjal disebabkan kecelakaan di atas kapal selam nuklir 1961.