Ketika kita bertemu orang, biasanya sih kita jabat tangan ya. Jabat tangan juga bisa berlaku untuk berkenalan, menyapa, atau menjalin relasi sosial apa pun.
Tapi, dunia ini luas dan masih banyak hal yang mungkin belom kamu tau. Salah satunya adalah kebiasaan memberi salam di beberapa negara berikut ini.
Orang-orang di negara-negara ini justru tidak berjabat tangan ketika bertemu atau memberi salam. Mereka melakukannya dengan cara unik dan kamu harus tau. Simak kuy.
#1 Tradisi Gongshou di China
Gongshou merupakan cara orang China memberi salam. Cara unik ini adalah sebuah etika dalam berinteraksi. Caranya adalah salah satu tangan menggenggam, satunya lagi terbuka. Keduanya disatukan dan disodorkan ke depan orang yang kita temui itu.
Hal ini merupakan tradisi pemberian hormat kepada orang lain, atau yang lebih tua. Tradisi ini mulanya adalah pemberian salam dari seorang budak yang tangannya terbelenggu. Hal ini pun masih digunakan sampe sekarang di China.
Meski begitu, tradisi Gongshou ini udah mulai jarang dilakukan di China yang lebih modern sih. Gongshou hanya dilakukan saat perayaan hari besar aja, saat Imlek misalnya. Tapi katanya, selama virus corona menyebar, Gongshou kembali dilakukan orang-orang China untuk memberi salam dan hormatnya.
Tradisi Gongshou dari China (budomate.com)
#2 Tradisi Hongi di Selandia Baru
Tradisi Hongi di Selandia Baru merupakan cara unik orang-orang Suku Maori untuk memberi salam. Caranya unik banget, kalo kita ketemu orang, kita cuma perlu menggosok-gosokkan hidung kita ke hidung orang yang kita temui itu.
Hongi sendiri berarti "napas kehidupan". Dalam kepercayaan Suku Maori, ketika dua orang melakukan Hongi, berarti mereka sedang bertukar napas kehidupannya.
Salam ini juga berarti memberikan kesejahteraan, kehidupan, dan kedamaian. Salam ini wajib dilakukan, terutama ketika ada pemimpin negara lain berkunjung ke Selandia Baru.
Hal ini adalah bentuk penghormatan dari para tamu. Orang-orang Suku Maori akan memperlakukan tamu dalam beberapa tahap yang diakhiri dengan tradisi Hongi ini.
Tradisi Hongi dari Suku Maori di Selandia Baru (telegraph.co.uk)
#3 Tepuk tangan di Zimbabwe
Kalo tepuk tangan cowok begini (thevillageculture.blogspot.com)
Cara unik memberi salam di Zimbabwe adalah dengan tepuk tangan. Tradisi ini udah berlangsung lama di sana untuk memberi salam ketika pertama kali berjumpa atau berpisah.
Memberi salam dengan cara ini dianggap sebuah penghormatan. Tapi, cara memberi tepuk tangan laki-laki dan perempuan berbeda gengs. Kalo perempuan, tepuk tangan dilakukan dengan menangkupkan kedua tangan. Sementara tepuk tangan laki-laki dengan cara meluruskan tangannya.
Katanya nih, tepuk tangan yang cepat di Zimbabwe berarti adalah ucapan terima kasih seseorang. Kalo di sini malah disangka manggil orang ya.
Tepuk tangan cewek begini (thevillageculture.blogspot.com)
#4 Menjulurkan lidah di Tibet
Tibet emang bagian dari wilayah China, tapi tradisi di Tibet untuk memberi salam unik dan beda banget. Di Tibet, orang-orang akan menjulurkan lidahnya untuk memberi salam.
Hal ini berlaku untuk berkenalan, atau sekadar menyapa orang. Cukup ngejulurin lidah aja gengs, nanti orang lain akan membalasnya juga. Unik banget.
Konon, tradisi menjulurkan lidah masyarakat Tibet sebagai pemberian salam udah berlangsung sejak abad ke-9 silam. Hal ini juga masih berlaku sampe sekarang.
Asal mula tradisi menjulurkan lidah di Tibet adalah seorang raja kejam bernama Lang Darma yang memiliki lidah hitam. Raja itu kemudian meninggal dunia dan dipercaya bereinkarnasi. Dan untuk memastikan bahwa seseorang bukanlah reinkarnasi raja kejam itu, maka orang-orang harus menjulurkan lidahnya.
Dari situ, kebiasaan ini masih bertahan sampe sekarang. Kamu cukup julurkan lidah aja kalo kamu suatu hari nanti ke Tibet. Gitu ya gengs.
Menjulurkan lidah jadi tradisi kuno di Tibet (opodo.co.uk)
#5 Tradisi meludah di Tanzania
Cara unik memberi salam di Tanzania beda lagi nih. Di Tanzania, ada Suku Maasai yang memberi salam dengan cara meludah. Mungkin terkesan jorok ya, tapi tradisi ini bener-bener berlaku di sana.
Meludah adalah cara Suku Maasai yang tersebar di Kenya dan Tanzania untuk menunjukkan rasa hormat. Hal ini bermula ketika Suku Maasai melakuka sebuah ritual unik kepada bayo yang baru lahir.
Awalnya, bayi yang baru lahir itu bakal diberikan restu dengan cara diludahi ubun-ubunnya. Hal ini juga berlaku bagi seorang lelaki yang ingin menikahi seorang perempuan, maka lelaki itu juga akan diludahi oleh calon mertuanya.
Ritual ini dipercaya bisa mengusir roh jahat yang menempel pada bayi yang baru lahir. Meludahi lelaki yang akan menikah juga dipecaya sebagai tanda persetujuan dari orang tua.
Suku Maasai juga percaya kalo tradisi ini akan memberikan keberuntungan. Tradisi ini masih bisa ditemui di wilayah Suku Maasai di Kenya dan Tanzania.
Itulah tradisi yang dilakukan di 5 negara tersebut. Cara-caranya unik banget untuk memberi salam, dan bukan dengan cara jabat tangan ya. So, kamu gak boleh kaget kalo mau jalan-jalan ke sana dan dapat salam dengan cara begitu.
Tradisi meludah oleh Suku Maasai di Tanzania dan Kenya (discoverwalks.com)