Yuklah Bongkar Beberapa Hal yang Selama Ini Dianggap Fakta, Padahal Mitos... [Bagian 1]

Selama ini, ada banyak hal yang kita anggap sebagai fakta. Padahal semua itu ternyata mitos. Parah ya~

Sebagai muda-mudi terdidik Tanah Air, sebenernya kita nggak pernah terlepas dengan pengetahuan umum. Tentang banyak hal tentunya. Mulai dari yang penting sampe yang nggak penting. Mulai dari yang fakta ataupun mitos.

Tapi dari berbagai pengetahuan umum yang banyak bangets itu, kalian percaya begitu aja nggak sih?

Kalo kalian mempertanyakannya, atau cenderung pengen SKIP aja gitu, baguslah. Nalah kritis kalian bekerja dengan baik. Tapi kalo langsung percaya gitu aja, coba tahan dulu. Soalnya, kita punya beberapa hal yang selama ini dikira fakta, eh ternyata malah mitos. Apa aja tuh? Yuk lah disimak....

#1 Pohon pisang?

Selama ini, buah pisang emang dipercaya tumbuh dari pohonnya, ya apalagi kalo bukan pohon pisang. Tapi ternyata, tumbuhan yang menghasilkan buah pisang itu bukanlah pohon. Terus apa dong?

Pohon yang kita kita pohon itu ternyata masuk dalam golongan herbaceous, alis tumbuhan berbatang basah dan bukan pohon. Batang yang terlihat seperti pohon ini gak punya lapisan kayu.

Mungkin lebih baik kita sekarang nyebutnya sebagai batang pisang aja deh. Itu bukan pohon pisang bro, sist.

Tuh, batang pisang. (piah.com)

#2 Jangan pake baju merah kalo lagi deket banteng? [

Kesalahpahaman ini muncul karena matador Spanyol. Mereka kan biasanya tarung sama banteng pake kain warna merah tuh. Keadaan itu mengubahnya segera menjadi mitos, sampe banyak yang nganggep kalo lagi ada di area larinya banteng, kita pasti dikejar kalo pake baju warna merah. Atau ada unsur merahnya lah.

Padahal sebenernya banteng itu mahal buta warna lho. Kemampuan penglihatannya juga buruk. Tapi kenapa matador bisa mancing banteng nyeruduk-nyeruduk ya? 

Katanya, keberingasan banteng disebabkan oleh kibasan kain dan gesturnya si matador yang bikin dia marah. Intinya, banteng marah dan pengen ngelawan si matador yang sok jago itu. Hehehe.

Gambar benerannya ngeri-ngeri, kasian bantengnya. (youtube.com)

#3 Konsumsi MSG bikin migrain?

Mitos ini muncul karena sejumlah orang yang sensi banget MSG alias Monosodium glutamat. Meski begitu, nyaris belum ada penelitian terkait yang membenarkan hal ini.

Sebuah penelitian malah ngomong kalo kita mengkonsumsi MSG dalam batas wajar, sekitar 0,015-0,07 gram per kilogram berat badan, nggak pernah ngaruh tuh ke kepala. Belum tentu seseorang akan pusing, vertigo, apalagi migrain. Jadi ini mitos atau fakta? Lebih mirip mitos sih ya~.

MSG nggak bikin migrain kok, itu kalo kebanyakan aja. (azumio.com)

#4 Cukuran bikin jenggot atau kumis lebih lebat?

Sejauh ini banyak yang nganggep kalo rambut di area wajah tuh bisa lebih lebat kalo kita cukur habis. Padahal, rambut yang muncul di seluruh anggota badan kita udah tumbuh sejak kita masih berusia 5 tahun. Rambut itu nggak cuma jenggot atau kumis lho, tapi semua.

Udah gitu muncul deh mitos agar jangan dicukur, soalnya nanti tambah lebat. Padahal mah, rambut-rambut itu cuman keliatan lebih lebat aja. Sebabnya, karena bentuk ujung rambut hasil potongan pisau cukur doang.

Hasil potongan itu kan kasar, jadi kesan yang muncul adalah kelihatan lebih lebat bro, sist. Bener ga?

Cukur nggak cukur mah sama aja keles~ (huffingtonpost.com)

#5 Einstein bodoh soal matematika?

Okelah, Albert Einstein emang orang yang paling pinter di dunia. Tapi Einstein bukan murid yang paling bodoh dalam berhitung. 

Doi emang pernah bercita-cita jadi ahli matematika sebelum jadi fisikawan beken dunia. Tapi menurut dia, fisika lebih berpengaruh dalam mengungkap kebenaran.

Nah, cerita sebenernya, Einstein itu emang gagal waktu masuk ujian sekolah. Dia dua taun lebih muda dari temen-temen seangkatannya. Tapi dia tetep jago tuh di pelajaran matematik. Mungkin mitos ini diciptakan buat membesarkan hati murid yang nggak bisa mata pelajaran penting ini. Tapi kalo dipercaya terus menerus, semua murid bisa males ngitung nanti.

Einstein bodoh soal matematika? Yang bener aja. (wallpaperup.com)

#6 Badan Napoleon Bonaparte itu pendek? [

Napoleon Bonaparte yang tersohor dari Prancis itu katanya bertubuh pendek. Gara-gara kabar ini, Napoleon jadi bahan ejek-ejekan dunia. Padahal, tinggi Napoleon sebenernya adalah 170 sentimeter, di atas 168 sentimeter. Tinggi itu di atas rata-rata orang Prancis saat itu.

Karena kabar itu, doi dapet julukan Le Petit Coporal alias 'Si Jenderal Kecil'. Sebaliknya, dia jadi kelihatan pendek karena dia punya pengawal dengan tinggi badan sekitar 180-an sentimeter.

Mitos ini juga menguat karena propaganda Inggris yang udah lama banget musuhan sama Prancis. Inggris pengen mengerdilkan Prancis dan kegeniusan Napoleon dalam menyusun strategi perang. Tapi nggak asik ya caranya, pake kebohongan yang disebar ke seluruh penjuru dunia.

Ilustrasi Napoleon Bonaparte, katanya bantet sih. (delfi.lv)

#7 Edison, penemu lampu bohlam? Penemu lampu?

Berkat penelusuran sejarah, Edison ternyata bukanlah satu-satunya orang yang berusaha menemukan lampu bohlam lho. Joseph Swan, seorang kimiawan Inggris, ternyata juga berusaha menciptakan bohlam. Malah, dia duluan yang berhasil mendemonstrasikan pertama kali di Newcastle.

Temuan Swan ini bahkan dipatenkan lebih awal, jauh sebelum Edison. Tapi sayang, bohlam temuan Swan belum beres. Dan di situ, Thomas Alva Edison berperan untuk menciptakan produk yang lebih baik dan bertahan lama. Produknya malah bisa dipasarkan.

Dan demi menghindari sengketa, Edison menawarkan kerjasama dengan Swan untuk mendirikan pabrik Ediswan. Pabrik itu kemudian dikenal sebagai perusahaan multinasional General Electric (GE) sampe sekarang.

Thomas Alva Edison dan lampunya. (cnn.com)

#8 Jangan telan permen karet, bahaya!(?)

Kalian yang hobi banget sama permen karet pasti tau anggapan berikut, "Pokoknya, permen karet jangan sampe ketelen. Nanti nayngkut di usus kita."

Karena anggepan itu, kita jadi lebih berhati-hati pas ngunyah permen karet sejak kecil. Padahal ada banyak faktor yang bikin permen karet itu justru malah kita telan kan. Mulai dari takut ketauan sama guru atau karena pengen ditelen gitu aja.

Nyatanya, permen karet emang gak bisa dicerna usus sih. Tapi bukan berarti gumpalannya akan tertahan di usus. Ada juga yang bilang bisa ketahan sampe 7 tahun loh.... Ngeri!

Kenyataannya, meski bisa ketahan sampe beberapa minggu, makanan lain yang masuk ke usus kita kan akan mendorong permen karet itu keluar juga dari tubuh. So... keep calm aja.

Makan permen karet jangan sampe ketelen ya. (mentalfloss.com)

#9 Petir ga akan nyamber dua kali di tempat yang sama?

Pokoknya inget ya, nggak ada yang ngelarang ya petir mau nyamber di mana, atau mau nyamber berapa kali gituh. Apalagi ngelarang-larang kalo mau nyamber di tempat yang sama. Terserah mereka lah.

Coba liat deh gedung-gedung atau menara yang selalu memiliki penangkal petir. Alat itu kan bisa disamber petir berkali-kali tiap tahunnya. Ada yang menyebut kalo gedung Empire State di Kota New York bisa disamber sampe 25 kali dalam setahun. Bahkan katanya, gedung itu pernah disamber petir sampe 8 kali dalam 24 menit.

Kita masih punya lanjutan beberapa fakta yang ternyata cuman mitos doang. Tapi kita break dulu yes, kita lanjutin lagi deh di ulasan berikutnya. Tungguin aja, oke.

Nggak ada yang bisa ngelarang petir mau nyamber ke mana dan berapa kali, terserah dia. (huffingtonpost.com)