Duh! Ini 7 Derita Menjadi Mahasiswa Tingkat Akhir

Buat kamu yang mahasiswa tingkat akhir, pasti paham penderitaan-penderitaan berikut ini...

Dulu waktu awal-awal kuliah kamu semangat banget tuh. Pas udah berjalan lama dan mulai memasuki tingkat akhir, hidupmu mulai suram. Apalagi, kalo temen-temen kamu udah lulus duluan. Berikut ini penderitaan-penderitaan yang biasanya dialami mahasiswa tingkat akhir. Kamu pernah ngalamin yang mana?

1. Dadakan bimbingan skripsi

Kamu lagi enak-enaknya meluk guling di kos. Eh tiba-tiba ada notifikasi dari dosen pembimbing yang minta saat itu juga konsultasi. Padahal, kamu baru aja memejamkan mata 15 menit sebelumnya gara-gara begadangan revisi skripsi. Yah gimana lagi, mau nolak ga mungkin. Terpaksa loncat dari tempat tidur menuju kampus tercinta.

Kaget tiba-tiba disuruh bimbingan (islamidia.com)

2. Penampilan nggak karuan

Boro-boro mikirin penampilan, hidup kamu sehari-hari cuma buat begadang merevisi skripsi. Kesiangan gara-gara begadang bikin kamu kesiangan trus nggak sempet mandi karena ngejar deadline revisi.

Pola hidup begadang juga membuatmu lupa nyuci baju. Jadinya kamu ngambil baju seadanya aja di kosan. Kaos dari tiga hari yang lalu jadi pilihan yang tak terelakkan. Jeans yang belum dicuci dari dua minggu lalu juga kamu pakai lagi deh.

Boro-boro mikirin penampilan (shutterstock.com)

3. Nggak kenal dan nggak dikenal siapapun di kampus

Ini sedih banget sih... Apalah arti dari kuliah kalo kamu ga punya teman untuk berbagi cerita. Di kampus kamu ga kenal siapa-siapa (dan ga dikenal siapa-siapa juga). Ini terjadi karena teman-teman seangkatanmu udah pada lulus. Di kelas adanya cuma adik-adik mahasiswa baru yang masih ceria-cerianya dateng ke kampus. Ngeliat wajahmu yang suram bikin mereka ga berani negur juga. 

Sendirian di kampus (wanitamuslimah.co.id)

4. Lebih akrab sama penjaga parkir di kampus

Kamu lebih sering bolak-balik dari kos ke kampus ketimbang berada di kelas. Walhasil, kamu lebih sering ketemu penjaga parkir daripada adik-adik angkatan. Kamu jadi suka ngobrol sama doi. Mulai dari basa-basi sampe curhatan revisi skripsi. Kayaknya kcuma abang penjaga parkir yang mau mendengarkan curhatan kamu dengan sepenuh hati.

Ngobrol sama penjaga parkir kampus (anaktelkom.com)

5. Dihantui pertanyaan kapan lulus dari orang tua

Orang tua selalu mendoakan kamu dari rumah. Tapi, kok ya anaknya nggak lulus-lulus. Orang tua kamu jadi khawatir dan selalu nanya kapan wisuda. Sebetulnya kamu harus bersyukur karena ada orang yang masih peduli sama kamu dan ngingetin kamu tanpa lelah. Tapi, lama-lama kamu yang lelah ditanyain kapan lulus.

Orang tua selalu nanya kapan lulus (tips-trik-tutorial.com)

6. Dosen pembimbing suka PHP

Jadwal konsultasi skripsi itu dosen kamu yang nentuin. Dosen itu kan sibuk banget ya, sering ke luar negeri pula. Nah, kadang dosen kamu jadi semena-mena. Ketika jadwal bimbingan udah ditentuin, tau-tau dosennya ga bisa. Pas dosennya bisa, eh revisian kamu belom kelar. Dilema tiada akhir, sis...

Pembimbing suka semena-mena (pexels.com)

7. Semakin lama ngerjain skripsi, semakin sadar salah jurusan.

Revisi skripsi tiada akhir bikin kamu jadi minder sama kemampuan sendiri. Lama-lama kamu jadi mikir, jangan-jangan kamu salah jurusan. Sedihnya, kamu udah ga mungkin pindah kuliah. Kenapa baru sekarang sadarnya...

 

Jangan sedih ya sis, sebentar lagi kamu lulus kok. Iya, sebentar lagi. Persisnya entah kapan.

Galau salah jurusan (pexels.com)