Fenomena sikap kurang ajar siswa kepada guru kembali terjadi. Sikap kurang ajar itu ditunjukkan salah satu siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) di Ngawi, Jawa Timur.
Kenakalan siswa SMA di Ngawi ini sempat terekam oleh siswa lainnya di dalam kelas tersebut. Videonya kemudian diunggah di akun Facebook Yuni Rusmini.
Mereka tampak main kuda-kudaan di kelas saat guru sedang mengajar. Padahal sang guru sedang menerangkan pelajaran. Setelah diunggah ke media sosial, sikap kurang ajar itu bikin geram netizen.
Perbuatan itu diketahui dan kemudian dihentikan oleh sang guru. Pak guru yang berbaju merah dalam rekaman itu pun menyuruh mereka kembali ke bangkunya dan kembali mengikuti pelajaran.
Kejadian ini sudah berulang kali terjadi dan kerap diunggah di media sosial. Sudah cukup banyak kasus siswa atau siswi, entah SMP atau SMA, berbuat kurang ajar kepada guru.
Atas situasi ini, pihak sekolah pun tak bisa berbuat banyak. Pihak sekolah hanya bisa menyuruh anak-anak meminta maaf kepad para guru.
Sejauh ini, seiring berulangnya peristiwa ini, para murid hanya dipanggil oleh pihak Bimbingan Konseling (BK) sekolah. Lalu kemudian mereka disuruh berjabat tangan kepada guru sambil meminta maaf. Mereka juga diminta berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.
(Facebook/Yuni Rusmini)
Namun sayang, perlakuan seperti itu belum cukup membuat para siswa jera. Mereka hanya akan mengulangi kelakuan serupa di kemudian hari. Kayaknya emang harus diberi ketegasan kepada mereka yang sering gak tau tata krama itu deh.
Tampaknya mereka yang kerap berbuat kurang ajar perlu menerima tugas mengerjakan soal hingga berpuluh-puluh lembar. Atau mungkin bisa juga dengan menjatuhkan hukuman scorsing kepada mereka. Tapi dengan catatan orang tua mereka harus datang ke sekolah memenuhi panggilan agar mengerti duduk perkaranya.
Ini soal tata krama, gengs! Kalian harus sadar betul akan hal ini.
Video guru di Kendal di tendang siswa (bogor.tribunnews.com)
Sebetulnya, ini adalah hal yang sepele. Namun bila hal ini tak ditindaklanjuti, semua akan bertambah parah. Hal ini erat kaitannya dengan etika atau etiket dari para penerus bangsa tersebut.
Semua pihak bisa ikut malu jika situasi yang terus berulang ini kerap terekam dan kembali diunggah di media sosial. Seolah-olah, cerminan pendidikan di Indonesia memang seperti itu wujudnya. Maka, dibutuhkan ketegasan untuk menangani masalah yang terus berulang ini.
Semoga citra pendidikan di Indonesia bisa lebih baik lagi ke depannya ya gengs.
Kalo gini kan adem ngeliatnya~ (rri.co.id)