Nabi Musa adalah salah satu nabi yang dikenal dalam tradisi tiga agama besar Samawi, yakni Yahudi, Nasrani dan Islam. Kisah perjuangannya untuk menyebarkan agama Tuhan dan melawan pemerintahan yang lalim dicatat dalam kitab-kitab suci keagamaan.
Dan satu hal yang paling kita ingat ketika membicarakan kisah Nabi Musa adalah mukjizatnya yang mengagumkan, yakni membelah lautan. Lebih tepatnya, membelah Laut Merah.
Mengapa? Jika kita membaca dari kitab suci, Nabi Musa lari dari kejaran Firaun. Pelarian atau yang lebih dikenal dengan istilah eksodus ini dilakukannya bersama dengan jutaan Bani Israil yang berhasil dibebaskan dari perbudakan Firaun.
Kalau melihat dari cerita-cerita dan catatan sejarah atau temuan arkeolog, kita bisa menemukan kalau Firaun adalah sosok yang benar-benar ada. Dia adalah sebutan bagi raja dari kerajaan yang mendiami wilayah sekitar daerah yang kini kita sebut Mesir.
Pertanyaannya, siapakah Firaun yang berkuasa pada zaman Nabi Musa? Apakah kamu pernah menanyakannya dan penasaran? Kalau iya, langsung cekidot aja, ya.
Eksodus Bani Israil (ancient-origins.net)
Firaun Ramses II, yang terkuat dalam sejarah Mesir
Firaun yang berkuasa di kisah Nabi Musa bernama Ramses II. Dia adalah Firaun ke-III dari dinasti ke-19 yang memerintah wilayah Mesir selama 66 tahun. Berdasarkan penelitian sejarah, Firaun yang melawan Nabi Musa ini tepatnya berkuasa di Mesir pada tahun 1279-1213 SM.
Selama masa pemerintahannya, Ramses II dikenal sebagai raja yang keji. Dia bisa melakukan apa pun demi kejayaannya. Salah satunya adalah memperbudak Bani Israil, hal yang memicu perlawanan dari Nabi Musa.
Meskipun keyakinan sejarahwan demikian bulat mengenai peran Ramses II saat melawan Nabi Musa, hal ini nggak sesuai dengan temuan atau bukti arkeologisnya. Hingga kini, mayat dari Ramses II yang berhasil dimumifikasi disimpan dan dipajang di Museum Kairo.
Sering berperang dan invasi daerah lain
Semasa dirinya menjadi raja, Ramses II telah melakukan banyak sekali peperangan. Dalam 66 tahun masa kekuassaannya, hasil temuan sejarahwan, Firaun yang melawan Nabi Musa ini sudah melakukan delapan perang besar.
Perang pertama dilakukannya kala menaklukan daerah Suriah. Dalam perang ini, dirinya berhasil menaklukan Pangeran Canaanite dan menjadikannya sebagai tahanan.
Perang Suriah terjadi lagi hingga empat kali. Dan dalam setiap perang, Ramses II berhasil masuk ke daerah pertahanan kerajaan Suriah. Membuat kerajaan ini nggak bisa berbuat banyak.
Firaun zaman Nabi Musa (independentpakistan.com)
Membangun banyak bangunan bersejarah dan monumen besar
Selain perang, kegemaran dari Ramses II yang lain adalah arsitektur. Setelah berhasil mengembangkan kekuasaan dari dinastinya, Ramses pun turut mengembangkan bidang pertahanan dan berhasil melatih banyak pasukan untuk kepentingan perang.
Selain itu, diketahui juga kalau dirinya banyak mendirikan bangunan berukuran besar. Sebagian bangunan ini masih bisa kita temukan saat ini.
Salah satu bangunan yang dibangun di masa Firaun II disebut dengan Pi-Ramesses. Bangunan ini merupakan kompleks kerajaan.
Dari hasil temuan sejarahwan tersebut, bisa kita tarik kesimpulan mengapa Firaun ini dipercaya sebagai Firaun zaman Nabi Musa.
Mengingat banyaknya bangunan yang ditinggalkan dan bagaimana dirinya memperlakukan Bani Israil. Sesuai banget dengan kisah Nabi Musa, kan? Yang berusaha menyelamatkan Bani Israil dari penindasan dan kekejaman.
Makam Firaun (independentpakistan.com)