Ingatkah kalian dengan Pak Sutarjo, tukang parkir di Jl. Pemuda Klaten yang gemar sekali membaca Al-Quran?
Namanya sempat hits pada tahun 2018-an lalu. Dia dikenal tukang parkir yang suka membaca Al-Quran. Mantul
Ia diketahui kerap kali mengisi waktu luang sembari menunggu motor untuk membaca Al-Quran di salah satu toko di Jl.Pemuda Klaten. Siapa sangka saat ini tengah siap untuk berangkat umrah ke Mekkah.
Dilansir dari Solopos.com, di lokasi parkir yang sama pada akhir pekan lalu, Sutarjo nampak sumringah dan tak bisa menyembunyikan kebahagiaanya.
Sambil menunggui motor yang terparkir, Sutarjo duduk di kursi plastik warna merah. Alquran di tangannya sementara mulutnya melantunkan ayat demi ayat kitab suci itu dengan suara lirih.
Saat ada pelanggan yang keluar toko dan hendak mengambil motor, Sutarjo kemudian beranjak dari kursinya untuk membantu mengeluarkan sepeda motor dari barisan parkir dan mengarahkannya masuk ke jalan. Setelah selesai ia kemudian kembali ke kursi merah dan kembali membaca.
Menurut pengakuan Sutarjo, ia sudah lama menjadi tukang parkir, dan juga lama pula ia rutin membaca Al-Quran yang di klaim memberikanya ketenangan batin.
Pendidikan Sutarjo sendiri hanyalah tamat Sekolah Dasar (SD) i Ngawi, Jatim. Hal ini membulatkan tekadnya untuk merantau ke klaten pada tahun 1990. Pria kelahiran 23 April 1972 ini bekerja sebagai penjaga toko kelontong di Klaten.
Sutarjo gemar membaca Al-Quran di kala luang (bennettsvillefumc.net)
Pada tahun 1995, Sutarjo menikahi Partinah asal Gondang Klaten. Sejak berumah tangga, Sutarjo berhenti bekerja sebagai penjaga toko dan mulai menjadi tukang becak di perkotaan klaten pada tahun 1996.
Sejak itulah, Sutarjo mulai rutin membaca Al-Quran. Dalam sehari, Sutarjo mampu mambaca 2 juz Al-Quran dan bisa khatam duakali dalam waktu sebulan. Sejak tamat SD. Itu karena Sutarjo sudah bisa membaca Alquran. Keren ya~
Mulai menjadi tukang parkir sendiri pada tahun 2013. “Saya disuruh jadi jukir menggantikan Pak Harsono yang meninggal dunia pada 2013. Saat itu, becak saya jual Rp200.000. Saya fokus menjadi jukir di sini. Hasil yang saya peroleh saat ini Rp90.000-Rp100.000 per hari. Saya tetap dapat mengaji dua juz tiap hari,” ujarnya.
Ngomong soal Umrah, awalnya Sutarjo didatangi seorang pemuda asal klaten yang bernama Andre. Tanpa diduga, Andre menawari Sutarjo umrah ke Makkah. Gak cuma Sutarjo aja, istrinya pun juga ikut di ajak ke Tanah Suci pada April 2019.
Sutarjo saat membaca Al-Quran (solopos.com)
“Saya tak menyangka bisa umrah ke Mekkah. Saya selalu berdoa agar dapat umrah dan pergi berhaji. Ternyata doa saya untuk umrah dikabulkan. Saya bersyukur sekali. Nantinya, saya tetap ingin berhaji. Tapi tidak tahu kapan,” kata Sutarjo.
Sutarjo mengaku tak ada persiapan khusus untuk pergi umrah. Karena Andre sudah mengurus segala perlengkapan surat-suratnya.
Wah sangat menginspirasi banget ya. Gak semua orang mampu lho seperti pak Sutarjo. Semoga Umrahnya bersama Istri berjalan sukses. Dan salut banget buat Andre yang dermawan banget.
Sutarjo akan pergi umrah karena keikhlasanya (aboutislam.net)