Akhirnya Manusia Menang Melawan Robot, Dalam Sebuah Kompetisi Debat

Sejak kedatangan kecerdasan robot dalam bentuk AI, manusia sudah sering kalah karena mereka didukung otak super canggih. Namun ternyata cara berfikir manusia masih lebih kompleks.

Setelah menderita kekalahan dari AI dalam permainan Go dan Dota 2, pertandingan antara manusia dan mesin mulai terlihat berat sebelah. Tapi manusia akhirnya menang melawan robot overlord dari masa depan. Juara debat Harish Natarajan menang dalam pertarungan langsung melawan Miss Debater AI milik IBM saat Think Conference di San Francisco, Senin. Pemenang Debat Eropa 2012 dan monolit hitam dari IBM bertukar jawaban dengan cepat selama 25 menit sebelum penonton bersorak untuk Natarajan

Masing-masing pihak diberi waktu 15 menit untuk mempersiapkan jawaban dalam pertandingan. Setelah itu mereka menyajikan pernyataan pembuka empat menit, sanggahan empat menit, dan ringkasan dua menit. Sementara itu, 700 penonton penting, terdiri dari ahli debat dari sekolah Bay Area dan lebih dari seratus jurnalis.

Miss Debater (sebelumnya dikenal sebagai Project Debater) menarik argumen dari database 10 miliar kalimat yang diambil dari surat kabar dan jurnal akademik. Sebuah suara wanita yang berasal dari kotak hitam seukuran manusia melancarkan jawabannya, sementara tiga bola biru melayang di sekitar layarnya.

Pertandingan ini merupakan event terbaru dalam seri "tantangan besar" IBM yang mengadu manusia dengan mesin-mesin cerdasnya. Pada tahun 1996, sistem komputer milik IBM berhasil mengalahkan grandmaster catur Garry Kasparov, meskipun Rusia kemudian menuduh tim IBM melakukan kecurangan, sesuatu yang dibantah perusahaan hingga hari ini. Garry kemudian diberitakan menarik kembali beberapa tuduhannya. Kemudian, pada tahun 2011, superkomputer Watson mengalahkan dua kontestan pemenang rekor Jeopardy!.

Robot IBM (cnet.com)

Menjelang pertarungan Senin yang lalu, Natarajan menyarankan bahwa berdebat dapat memberikankan medan pertempuran yang lebih sulit bagi AI daripada Go dan video gim. "Namun, berdebat ... lebih rumit untuk sebuah mesin daripada yang mana pun, pada intinya, kemenangan debat melibatkan tiga komponen," tulisnya dalam posting LinkedIn.

"Pertama, seorang pendebat perlu memproses sejumlah besar informasi dan membangun argumen yang relevan. Kedua, debat melibatkan penjelasan argumen rumit dengan cara yang jelas dan terstruktur. Ketiga, Anda perlu membuat argumen itu penting bagi audiens. Ini membutuhkan kehati-hatian dalam penggunaan bahasa, emosi, retorika, dan contoh. Sementara sebuah mesin bisa unggul di yang pertama, dua yang terakhir mungkin keteteran."

Tetapi dia juga mengakui bahwa "akan segera tiba saatnya di mana AI akan lebih baik daripada manusia pada ketiganya." Apakah itu berarti, dia akan pertandingan debat lagi antara manusia dan robot? Sembari menunggu berita tersebut dan jika kalian woles bisa menonton video debat mereka di bawah ini.

Harish Natarajan (dinero.com)